Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China meyakini hubungan ekonominya dengan Indonesia akan tetap kuat, meski terdampak pandemi virus corona jenis Covid-19.
Dalam konferensi pers yang digelar secara daring di Jakarta pada Selasa (5/5/2020), Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, pergerakan manusia antara kedua negara serta kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi telah terjalin erat.
Indonesia dan China juga telah menjadi mitra dagang dan investasi penting bagi satu sama lain. “Terpengaruh oleh pandemi Covid-19 sejak Februari, pertukaran personel antara kedua negara pada dasarnya berhenti,” kata Dubes Xiao, merujuk pada pergerakan manusia.
Dia pun menyebut bahwa berdasarkan data dari Indonesia, jumlah wisatawan China yang yang berkunjung ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 49 persen selama Januari dan Februari.
Meski demikian, aktivitas perdagangan tetap berlangsung normal dengan upaya bersama kedua negara.
Pada kuartal pertama 2020, tercatat investasi langsung China di Indonesia mencapai US$15,287 miliar, yang pada dasarnya setaraf dengan periode yang sama pada tahun lalu.
“Kami yakin di bawah kepemimpinan teguh Presiden Joko Widodo, Indonesia akan menanggulangi pandemi Covid-19 secepat mungkin. Keadaan fundamental ekonomi Indonesia yang membaik juga tidak akan berubah,” kata Dubes Xiao.
Dia mengatakan pihaknya bersedia untuk terus berupaya bersama dengan Indonesia untuk mengurangi dampak yang sepenuhnya merugikan.
“Kami juga sepenuhnya yakin pada prospek hubungan kedua negara dan kerjasama ekonomi, perdagangan, serta investasi kedua negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dubes Xiao mengatakan selama pandemi Covid-19, kedua negara membuka penerbangan kargo carter dan penerbangan kargo sementara guna memenuhi kebutuhan pengangkutan barang, terutama bahan-bahan yang diperlukan untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran virus corona.
“Kedua negara juga saling mendukung untuk menjemput sejumlah warga masing-masing yang terdampar di negara satu sama lain dengan penerbangan charter,” kata Dubes China.
Di tengah pandemi Covid-19 yang terus merambat, dia mengatakan kedua negara akan melakukan konsultasi tentang pemulihan penerbangan penumpang langsung pada waktu yang tepat, “untuk menciptakan syarat bagi pengembangan ekonomi dan sosial, serta kerja sama pragmatis bilateral.”