Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inilah Penyebab Anak Amien Rais Hengkang dari Partai Amanat Nasional

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, mengungkap alasan Ahmad Hanafi Rais hengkang dari Partai Amanat Nasional.
Hanafi Rais/Istimewa
Hanafi Rais/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, mengungkap alasan Ahmad Hanafi Rais hengkang dari PAN (Partai Amanat Nasional).

"Itu dampak dari disingkirkannya Amien Rais dan kubunya dari PAN," kata Ujang saat dihubungi hari ini, Rabu (6/5/2020).

Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia tersebut anak sulung Amien Rais itu merasa ayahnya, yang juga pendiri PAN, disingkirkan dari partai.

Walhasil, Hanafi Rais tak nyaman lagi bernaung di bawah partai biru.

Ujang berpendapat PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan pada periode kedua ini tidak bisa menyatukan kubu-kubu di internal. Zulkifli Hasan atau Zulhas bahkan menyisihkan kubu Amien Rais.

Amien Rais tidak dimasukkan dalam struktur PAN, padahal sebelumnya ia menjabat Ketua Dewan Kehormatan PAN. Adapun Hanafi Rais menjabat Ketua Fraksi PAN di DPR sebelum menyatakan mundur pada Selasa (5/5/2020).

"Kubu Amien Rais dihabisi di PAN. Zulhas bersih-bersih (dari) kubu Amien Rais. Di situ rasa kebatinan Hanafi mulai terusik," tutur Ujang.

Meski begitu, Ujang menilai wajar pengunduran diri Hanafi Rais. Apalagi, menurut dia, memasang Hanafi dalam kepengurusan PAN hanya untuk memecah kubu Amien Rais.

Maka, menurutnya Hanafi tidak lagi nyaman dengan posisi di partai yang didirikan oleh ayahnya tersebut. Selain itu, juga menjadi bentuk dukungan moral kepada ayahnya yang telah disingkirkan oleh Zulhas.

"Masa iya, bapaknya disingkirkan, tapi anaknya dimasukkan (kepengurusan). Amien Rais itu pendiri PAN," tutur Ujang.

Hengkangnya Hanafi Rais menjadi pertanda keretakan di tubuh PAN.

“Tampaknya PAN sedang menghadapi disharmoni di internalnya pascakongres kelima. Soliditas elite terganggu oleh kompetisi dalam kongres tersebut,” ujar pengamat politik yang juga profesor peneliti LIPI, Siti Zuhro kepada Bisnis ketika dimintai pendapatnya soal dinamika tersebut.

Dia berpendapat bahwa kongres yang berakhir dengan ketidakpuasan dari kelompok yang kalah saat perebutan jabatan ketua umum, sudah mulai ambil ancang-ancang untuk mendirikan partai baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper