Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian telah menyiapkan 155 ton beras untuk membantu ketersediaan pangan bagi masyarakat terdampak akibat pandemi Covid-19. Persediaan beras itu telah disalurkan melalui skema ATM beras yang bekerjasama dengan TNI dan sejumlah bank mitra Kementan.
“Program ini telah dilakukan sejak hari pertama puasa sampai saat ini di mana targetnya adalah 1,5 kilo per KK yang diterima setiap harinya maksimal oleh 1000 KK,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementan Fadjry Djufry saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Selasa (5/5/2020).
Hingga saat ini, dia menerangkan, program ATM Beras dilaksanakan di 10 wilayah Kodim yang ada di DKI Jakarta meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Tengah, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, Depok serta wilayah Kodim di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
Terpisah, Presiden Joko Widodo kembali menegur Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto. Pasalnya sejumlah harga bahan pokok masih tinggi, bahkan beberapa malah naik.
“Saya enggak tahu ini dari Kementerian Perdagangan apa sudah melihat lapangannya bahwa ini belum bergerak,” kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas mengenai antisipasi kebutuhan pokok melalui video conference, Selasa (21/4/2020).
Jokowi menjabarkan bahwa harga beras saat ini naik 0,4 persen. Padahal pada saat yang sama harga gabah mengalami penurunan 5 persen.
Presiden menilai pasti ada masalah di lapangan terkait dengan hal tersebut. Logikanya saat harga gabah kering turun, seharusnya harga beras juga mengikutinya.
“Ini petaninya enggak dapat untung, harga berasnya naik, masyarakatnya dirugikan. Ini yang untung siapa, dicari!” kata Jokowi.