Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Akui Pencatatan Data Sempat Simpang Siur

Pencatatan data penanganan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa minggu awal memang mengalami kesulitan.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19  Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adi Sasmito. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengakui pencatatan data penanganan Covid-19 di Indonesia dalam beberapa minggu awal memang mengalami kesulitan.

“Dalam beberapa minggu pencatatan data memang masih simpang siur. Ini adalah pengalaman pertama Indonesia untuk bisa menangani data yang berasal dari sejumlah sumber,” kata Wiku saat memberi keterangan dalam diskusi virtual Komisi Informasi Pusat, Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Wiku beralasan sumber data yang besar itu berasal dari sejumlah laboratorium jejaring Kemenkes maupun di luar Kemenkes, dinas kesehatan daerah, balitbangkes, kementerian/lembaga, pemerintah daerah hingga pusat.

“Nantinya Gugus Tugas yang harus mengintegrasikan seluruh data yang masuk tersebut,” tuturnya.

Wiku berpendapat kendala utamanya terkait dengan koordinasi lintas sektor yang selama ini tidak berjalan dengan baik.

“Pandemi ini adalah latihan kita. Sekarang sudah mulai meningkat termasuk penyajian datanya juga sudah membaik,”kata dia.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Rabu (29/4/2020), meluncurkan Sistem Bersatu Lawan Covid-19 terkait upaya integrasi data dan informasi penanganan Covid-19 di Indonesia.

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam menjamin transparansi dan keterbukaan data pada publik maka tim pakar gugus tugas bersama Kemenko Marves, Kemenkes, Kemenkominfo, KemenBUMN, BSSN, serta Komisi Informasi Publik telah merancang sistem yang mampu mencatat dan mengintegrasikan data Covid-19,” kata Doni saat merilis sistem tersebut di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Doni menerangkan data tersebut diperoleh dari hasil input di tingkat puskesmas, rumah sakit, laboratorium pemeriksa dan dinkes di tingkat daerah.

“Dengan pendampingan dari unsur TNI, Polri, BPBD, BIN dan Kominfo di daerah,”tutur Doni.

Menurut Doni sistem ini mampu memantau data sebaran kasus positif, pasien positif yang sembuh dan meninggal, ODP, PDP dan gambaran kasus secara detil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper