Bisnis.com, JAKARTA - Inggris menyediakan anggaran sebesar 250 juta poundsterling atau Rp480 miliar (dengan acuan kurs Rp19.200) untuk menemukan vaksin virus Corona.
Dana ini diberikan kepada Centre for Epidemic Preparedness Innovations. Alhasil, Inggris kini menjadi salah satu pendukung terbesar dari upaya global untuk menemukan vaksin virus Corona.
Dalam riset ini, ilmuwan Inggris di Universitas Oxford dan Imperial College London juga memimpin upaya untuk mengembangkan vaksin Covid-19.
Uji coba manusia dimulai minggu ini di Oxford dan pemerintah telah memberikan dana 42,5 juta poundsterling untuk mendukung uji klinis di kedua institusi tersebut.
Menurut pernyataan resmi Kedubes Inggris untuk Indonesia, Selasa (28/4/2020), Inggris juga akan menjadi tuan rumah KTT Respon Global Coronavirus pada 4 Mei mendatang yang bertujuan untuk mengumpulkan dana sebesar 7 miliar poundsterling untuk mengembangkan vaksin, perawatan, dan tes untuk membantu mengakhiri pandemi virus Corona.
Selain itu, Inggris juga akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) untuk Vaksin Global secara daring pada tanggal 4 Juni 2020. KTT juga akan berupaya untuk memastikan bahwa Aliansi Vaksin Dunia, GAVI akan didanai sepenuhnya dan memastikan akses yang setara untuk setiap vaksin bagi semua orang didunia.
Baca Juga
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan Inggris sudah menjadi salah satu donor terbesar untuk respon global Covid-19 dan hari ini.
"Kami bangga untuk mendukung Ajakan Aksi WHO untuk menyatukan para mitra kesehatan global dalam mempercepat kemajuan penemuan vaksin untuk memerangi Covid-19”.
Sementara itu, Menteri Inggris untuk Pembangunan Internasional Anne-Marie Trevelyan mengatakan keahlian dan pendanaan Inggris adalah upaya terdepan kami dalam menemukan vaksin dan perawatan virus Corona, yang akan menyelamatkan nyawa di Inggris dan di seluruh dunia.
Langkah ini juga memperkuat seruan dari Perdana Menteri Boris Johnson tentang pentingnya kerjasama global dalam melawan pandemi ini.
Menurutnya, langkah Inggris ini diikuti pula oleh negara-negara lain dengan bekerja secara kolektif dalam perang melawan Covid-19.
"Memastikan vaksin, perawatan, dan teknologi tersedia di negara-negara yang paling rentan adalah penting guna mengakhiri pandemi - menjaga kita, dan seluruh dunia aman dari infeksi di masa depan," ujarnya.