Bisnis.com, JAKARTA — Spanyol mencatatkan jumlah kasus baru dan meninggal terbanyak dalam waktu kurang dari 1 pekan, setelah pemerintah sepakat memperpanjang status darurat sampai 9 Mei 2020.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Spanyol, jumlah kasus baru mencapai 4.635 hanya dalam waktu 24 jam pada Kamis (23/4/2020), dilansir dari Bloomberg. Angka penambahan kasus baru itu membuat total kasus infeksi di negara ini menjadi 213.024.
Parlemen Spanyol telah menyetujui usulan pemerintah untuk memperpanjang status darurat selama dua pekan mendatang. Perdana Menteri Spanyol sebelumnya memberikan sinyal bahwa beberapa aturan akan dilonggarkan ketika penambahan kasus baru dan kematian mulai menunjukkan penurunan.
Kendati demikian, dia menambahkan pelonggaran tidak akan dilakukan dalam waktu dekat dan langkah kehati-hatian akan selalu diutamakan.
Sebelumnya, radio lokal Spanyol, Cadena, melaporkan ada 6.800 manula meninggal di panti jompo pada pekan lalu. Sayangnya, angka tersebut masih belum tercatat dalam pendataan pemerintah.
Laporan lainnya dari New York Times menyatakan bahwa Spanyol memiliki tingkat kematian yang tidak dapat dijelaskan dan tidak masuk dalam pendataan virus corona di antara 11 negara yang diteliti media itu.
Baca Juga
Bahkan ketika berada di dalam status situasi darurat, hukum di Spanyol tidak mengharuskan tes virus corona pada jenazah yang jelas-jelas memiliki gejala Covid-19. Asosiasi Jasa Penguburan Nasional mencatat banyak kematian akibat virus ini tidak tercatat dan terjadi di banyak kota di Spanyol.