Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yakin Tak Ada Krisis, Luhut: Sekarang Korupsi Sedikit

Kondisi saat ini dinilai sangat berbeda dibandingkan situasi 1998 yang penuh dengan korupsi.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./ANTARA
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan optimistis kondisi ekonomi Indonesia yang saat ini tengah berjuang melawan dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19 tak akan berujung pada krisis.

Hal itu diungkapkannya ketika dimintai pendapat terkait sejumlah anggapan yang menilai bahwa kondisi saat ini akan memburuk dan mencapai resesi ekonomi. Bahkan, kondisi ekonomi saat ini seringkali dibandingkan dengan krisi ekonomi pada 1998 dan 2007.

"Itu tidak akan sampai pada krisis, menurut saya," jelasnya dalam dialog bersama Menko Marves bertajuk Indonesia Bicara yang ditayangkan TVRI, Rabu (22/4/2020) malam.

Luhut menjelaskan kondisi saat ini sangat berbeda dibandingkan situasi 1998. Saat itu, jelas dia, korupsi banyak terjadi yang berpengaruh pada upaya pemerintah untuk menanggulangi krisi keuangan. "Sekarang kan semakin sedikit korupsi."

Menurutnya, pandemi yang dihadapi oleh seluruh dunia ini harus dihadapi dengan benar. Pemerintah, jelas dia, saat ini sudah melakukan langkah yang menyeluruh untuk menangkal dampak Covid-19.

Menko Marves pun optimistis upaya itu mampu secara signifikan mengurangi pengaruh pandemi pada ekonomi nasional.

"Yang penting kita bisa mensikapi seperti sekarang yakni semua lini diperhatikan, semua dilakukan terintegrasi, efektif dan efisien. Saya yakin, tidak mendahului ya, bahwa kita bisa mengurangi dampak [pandemi]," ujarnya.

Untuk mendukung ekonomi masyarakat, Menko Marves menjelaskan pemerintah sudah memberikan anggaran jaring pengaman sosial senilai Rp110 triliun untuk bantuan langsung tunai atau BLT ke masyarakat. Nilai itu berpotensi bertambah sejalan dengan perkembangan penanganan pandemi ini.

Luhut memastikan pengawasan program penanganan Covid-19 itu akan lebih ketat. Pasalnya, Presiden Joko Widodo juga akan turut serta mengecek pelaksanaan program itu hingga ke lapinsan kerja terbawah.

"Kalau dahulu kan [pengecekan] diserahkan saja ke menteri-menterinya. Sekarang tidak begitu. Presiden juga cek ke bawah sebab punya tools untuk periksa ke bawah, cek jumlah barang, harga dan sampai ke sasaran," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper