Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Catatan Sri Mulyani, Dinding Rumah Kartini dan Perlawanan pada Corona

Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi kepada petugas para tenaga medis, dokter, perawat, dan pekerja rumah sakit yang berada di garis depan dan bekerja siang malam menghadapi ancaman Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Hari ini, Selasa (21/4/2020), 141 tahun lalu tokoh wanita lahir di Jepara, Jawa Tengah. Kartini, lambang perlawanan pada era kolonial Belanda melalui dinding rumahnya.

Hal itu masih relevan dengan kondisi saat ini. Kita melakukan perlawanan terhadap virus corona atau Covid-19 dari dalam rumah. Begitu kira-kira pesan singkat yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani memperingati semangat Hari Kartini.

“Hari ini kita harus tinggal di rumah karena Covid-19. Kita dapat mencontoh semangat Kartini - meski di rumah, you can always do good think for your family, your community and your country. Never try to find any excuses to do good things for others,” tulis Sri Mulyani di akun Istagram @smindrawati, hari ini.

Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi kepada petugas para tenaga medis, dokter, perawat, dan pekerja rumah sakit yang berada di garis depan dan bekerja siang malam menghadapi ancaman Covid-19.

Menurutnya, mereka memiliki tugas mulia menyelamatkan jiwa manusia dengan risiko jiwa dan raga mereka sendiri. “Ucapan Terimakasih dan penghargaan tidak akan mampu menebus jasa besar mereka yang telah membaktikan dirinya untuk menolong dan menyelamatkan nasib sesama manusia,” tegasnya.

Oleh sebab itu, sambungnya, pada masa pandemi Covid-19 ini memberi kesempatan kepada semua orang untuk mampu menunjukkan kualitas kemanusiaan.

“Seperti Kartini, keperempuanannya, pingitannya, dan berbagai halangan adat, sosial kultural tidak menjadi alasan untuk memajukan kaumnya, dan menjadi pahlawan bangsa dan pahlawan kemanusiaan,” tulisnya.

Berikut ini pernyataan lengkap Sri Mulyani dalam video yang diunggah di akun Instagramnya:

Lebih dari satu abad yang lalu RA Kartini sebagai perempuan harus dipinggit di dalam rumah sesuai adat, norma sosial, dan budaya pada saat itu. Namun dinding-dinding rumah kartini tidak menghalanginya untuk bekerja dan berkarya dan peduli sesama umat manusia.

Saat ini seluruh dunia sedang menghadapi Covid-19, pandemi global yang mengancam jiwa manusia. Seperti kartini tidak seharusnya dinding-dinding rumah menghalangi kita peduli kepada sesama manusia, para pekerja medis, dokter, perawat, pegawai rumah sakit, mereka berjuang, bahkan dengan mengorbankan jiwa dan raganya untuk menyelamatkan manusia.

Ucapan terimakasih dan penghargaan tidak akan mampu menembus jasa pahlawan kemanusiaan tersebut. Sang pencipta mengharapkan umat manusia untuk menjadi umat yang selalu peduli kepada sesama manusia dan menjaga alam semesta. Sudahkah kita semua peduli? Selamat memperingati Hari Kartini, semoga Anda semua, kita semua bisa menjadi pahlawan kemanusiaan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper