Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelajaran dari Wabah Manchuria di China Tahun 1911 untuk Covid-19

Hanya saja, para pemain utama saat ini seperti AS, China, negara-negara Uni Eropa, dan Jepang tampaknya tidak begitu berminat pada respons terkoordinasi atas wabah Covid-19.
Wabah Manchuria pada akhir 1910 menyebar dengan cepat di antara pengguna angkutan kereta api. Ada banyak kasus dan kematian di timur laut Cina, dan pemerintah dinasti Qing mengupayakan banyak sumber daya medis untuk mengendalikan epidemi itu./www.thinkchina.sg
Wabah Manchuria pada akhir 1910 menyebar dengan cepat di antara pengguna angkutan kereta api. Ada banyak kasus dan kematian di timur laut Cina, dan pemerintah dinasti Qing mengupayakan banyak sumber daya medis untuk mengendalikan epidemi itu./www.thinkchina.sg

Pelajaran yang Bisa Dipetik

Biro Kesehatan menargetkan pemberantasan kusta, malaria dan demam kuning dan berhasil membantu menahan epidemi tifus di Rusia dan berbagai wabah kolera dan tipus di China di tengah suasana perang. Setelah Perang Dunia II, penerus Liga, PBB kemudian baru mendirikan WHO.

Wabah Manchuria Besar pada akhirnya tidak menyebar secara serius ke seluruh China, Mongolia atau Rusia. Penutupan pelabuhan Dalian juga menghentikan penyebaran dari Manchuria ke tujuan-tujuan utama di Jepang, Korea, Hong Kong, dan di tempat lain di Asia.

Dari sana wabah itu diduga bisa dipindahkan dengan kapal laut ke Eropa, Amerika dan di seluruh dunia. Tapi, ternyata tidak.

Summers, sang sejarawan, mengatakan bahwa penahanan laju wabah itu disebabkan oleh tanggapan bersama atau upaya kolaboratif.

"Gabungan antara pengetahuan yang benar, sumber daya yang tepat, dan orang yang tepat merupakan kunci pemberantasan penyakit epidemi global lainnya," katanya seperti dikutip CNN.com, Senin (20/4/2020).

Langkah-langkah yang diambil hari ini di seluruh dunia, rumah sakit karantina yang dibangun secara khusus, tata cara mengenakan topeng, dan praktik sanitasi yang ditingkatkan selain pembatasan perjalanan dan tim pekerja kesehatan yang berdedikasi, pada dasarnya meniru apa yang terjadi 110 tahun yang lalu di timur laut China.

Hanya saja, para pemain utama saat ini seperti  AS, China, negara-negara Uni Eropa, dan Jepang tampaknya tidak begitu berminat pada respons terkoordinasi atas wabah Covid-19.

Sikap politis masih terlihat lebih menonjol atas krisis kesehatan dan prospek konferensi yang bermamfaat.

Pada tahun 1911, para ahli penyakit terkemuka dunia sangat ingin pergi ke China untuk berkoordinasi.

Mungkin itulah yang perlu terjadi pada titik tertentu saat ini setelah pandemi Covid-19

yang telah memakan korban tewas lebih dari 165.058 orang di seluruh dunia seperti dikutip Worldomometers.info. 

Para ilmuwan dunia dapat menghindari para politisi untuk menemukan cara untuk bertemu, berbagi, dan mendiskusikan Covid-19 dalam sebuah forum terbuka.

Halaman Sebelumnya
Konferensi di Shenyang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper