Demam, Batuk Darah
Wabah itu berkembang di lingkungan sekitar wilayah operasi CER. Ketika itu, gejalanya mengkhawatirkan seperti demam diikuti oleh hemoptisis (batuk darah).
Di Manzhouli, orang mati ditinggalkan di jalan dan gerbong barang kereta api diubah menjadi bangsal karantina.
Sama seperti virus yang menyebar dengan cepat di sepanjang rute penerbangan hari ini, saat itu kereta api memfasilitasi penyebaran.
Ketakutan di Manzhouli dibuktikan ketika banyak orang menghindari rute perdagangan marmut di sekitar CER ke kota Heilongjiang, Qiqihar, dan kemudian ke Harbin.
Kasus-kasus wabah pneumonia muncul di stasiun utama kereta api di Tianjin, Beijing dan sepanjang Beijing ke alur kereta api Wuhan. Bahkan Shanghai, hampir 2.000 mil dari Manzhouli, melaporkan sebuah kasus dan melakukan lockdown kota untuk mencegah infeksi yang lebih luas.
Sedangkan di daerah kumuh yang padat di Harbin, penyakit itu cepat menular. Pada 8 November 1910, Harbin mencatat 5.272 korban jiwa.