Bisnis.com, JAKARTA - Pada awal pekan ini, Senin (13/4/2020), terjadi sebuah baku tembak antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Mile 34, area PT Freeport Indonesia pada Senin. Penembakan itu menewaskan dua warga yaitu Eden Armando Bebari (19) dan Roni Wandik (23), yang dilakukan oleh TNI.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI, Herman Asaribab, pun meminta maaf atas peristiwa itu. Saya mohon maaf atas situasi yang terjadi ini," kata Herman di Timika, Rabu (15/4) kemarin.
Kini, jenazah dari dua orang korban tembak tersebut sudah dimakamkan. Pemakaman tersebut, diketahui telah berjalan dengan lancar. Menurut Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw, pihaknya sudah menyampaikan ucapan duka cita.
"Pada prinsipnya keluarga sudah memahami dan menerima di mana sebelumnya sudah ada imbauan dari beberapa tokoh-tokoh untuk tidak memasuki daerah Tembagapura sampai Kuala Kencana dan sekitarnya yang merupakan wilayah Perang KKB," ucap Paulus, seperti keterangan pers yang diterima Bisnis.
Kini, pihak aparat tengah menyelidiki daerah tempat baku tembak terjadi. Menurut Paulus, pihaknya mensiyalir bahwa daerah tersebut merupakan jalur pasok bahan makanan untuk KKB
"Kami sudah amankan seorang security yang memang terdapat relevansi akan memperjuangan kelompok ini dengan mengumpulkan berbagai data kemudian dikirimkan ke saudaranya di Fanuatu dan di teruskan ke saudara perempuannya yang berada di Australia," ucap Paulus.
Baca Juga
Beberapa persenjataan dan amunisi yang pernah dirampas KKB, menurut Paulus, sudah berhasil diambil kembali oleh Satgas TNI-Polri. "Kita akan terus melakukan upaya-upaya penindakan terhadap pergerakan dari KKB," ucapnya.
Atas peristiwa salah tembak ini, sejumlah kalangan menilai kerja TNI di Papua tidak profesional. Namun, hal ini disayangkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), sekaligus mantan Panglima ABRI, Moeldoko.
"Selama ini TNI telah melakukan berbagai peran yang sangat positif dalam mendukung pembangunan kesejahteraan di Papua," ucap Moeldoko.