Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur New York Protes, Trump 'Menciut' dalam 24 Jam

Hanya berselang sehari setelah melemparkan peringatan kepada para gubernur negara-negara bagian Amerika Serikat, Presiden Donald Trump 'menciut'.
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn
Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan para eksekutif bank di Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Rabu, 11 Maret 2020. Trump mengatakan akan membuat pernyataan padda Rabu (11/3/2020) malam tentang bagaimana dia akan meredam wabah virus corona. / Bloombergnn

Bisnis.com, JAKARTA – Hanya berselang sehari setelah melemparkan peringatan kepada para gubernur negara-negara bagian Amerika Serikat, Presiden Donald Trump 'menciut'.

Trump menarik pernyataannya bahwa ia memiliki otoritas total memerintahkan negara-negara bagian untuk membuka kembali aktivitas perekonomian. Rupanya pernyataan tersebut menyulut reaksi keras dari para gubernur. Trump dipandang telah melampaui wewenang konstitusionalnya.

“Mereka tahu kapan waktunya untuk membuka [kembali perekonomian], dan kami tidak ingin menekan siapa pun. Saya tidak akan menekan gubernur mana pun untuk melakukannya,” ujar Trump di Gedung Putih pada Selasa (14/4/2020) waktu setempat.

Sehari sebelumnya, pada Senin (13/4/2020), Trump menyatakan bahwa ia memiliki otoritas mutlak dalam memerintahkan negara-negara bagian mematuhi rencana federal untuk membuka kembali aktivitas perekonomian yang selama ini ditutup demi membendung wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Ia mengatakan ada banyak ketentuan perundang-undangan yang memberi presiden wewenang untuk membuka atau menutup ekonomi negara-negara bagian. Ia juga memperingatkan bahwa gubernur mana pun yang menolak akan menghadapi konsekuensi politik.

Pernyataannya itu seketika memicu kecaman luas dari para pakar perundang-undangan dan gubernur, termasuk Gubernur New York Andrew Cuomo yang memperingatkan adanya krisis konstitusional terkait upaya Trump.

Trump mengatakan bahwa konferensi jarak jauh (teleconference) dengan para gubernur kemungkinan akan diadakan pada Kamis (16/4/2020). Ia memperkirakan para gubernur negara-negara bagian akan sangat menghormati kepresidenan.

Namun, ia tidak menerangkan secara gamblang tentang apakah dia akan menahan bantuan federal dari negara-negara bagian yang tidak mematuhi sarannya untuk strategi pembukaan kembali.

Trump hanya mengatakan tidak membuat ancaman dan memperkirakan para pemimpin negara-negara bagian "akan mendengarkan" saran dan permintaannya.

“Kami akan bekerja sama dengan para gubernur. Mereka akan melakukan pekerjaan dengan baik. Dan jika mereka tidak melakukan pekerjaan dengan baik, kami akan menindak mereka dengan sangat tegas. Kami tidak punya pilihan lain,” sambung Trump.

Meski demikian, Trump mengatakan bahwa pemerintah federal akan menghalangi para gubernur untuk menghentikan praktik-praktik social distancing lebih awal jika pejabat kesehatan federal memutuskan langkah ini tidak bijaksana untuk dilakukan.

Sementara itu, dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Cuomo memperingatkan bahwa tindakan yang gegabah terkait membuka kembali perekonomian dapat meningkatkan risiko perkembangan virus corona.

"Jika dia [Trump] berpikir dia akan memaksa negara bagian ini, atau negara bagian mana pun untuk hal itu, untuk melakukan sesuatu yang gegabah atau tidak bertanggung jawab, yang secara harfiah dapat membahayakan kehidupan manusia karena kita tidak membuka kembali [perekonomian] dengan benar, kalian akan melihat jumlah virus itu naik lagi, dan lebih banyak orang akan meninggal,” ucap Cuomo.

Di lain kesempatan, Cuomo mengatakan tidak ingin terlibat dalam perdebatan dengan Trump, dan mengumumkan kemitraan dengan enam negara bagian lain untuk merencanakan dimulainya kembali perekonomian regional secara bertahap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper