Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beli Rumah di Singapura Bisa Lewat Platform Digital

URA juga mengimbau supaya pengembang menutup semua galeri show unit mulai 7 April–4 Mei 2020.
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay
Patung Merlion berdiri di depan gedung-gedung pencakar langit di Singapura, Selasa (24/3/2020)./Bloomberg-Wei Leng Tay

Bisnis.com, JAKARTA – Urban Redevelopment Authority Controller of Housing Singapura kini telah menerima pembayaran melalui platform digital seperti Fast and Secure Transfers, MAS Electronic Payment System atau General Interbank Recurring Order untuk pembelian properti.

Platform-platform tersebut menerima pembayaran untuk biaya pemesanan, deposito, dan juga pembayaran pencicilan rumah.

Melalui metode tersebut, dana yang diterima akan disimpan di rekening tiap-tiap proyek pembangunan. Sebelum bisa membayar melalui platform yang ada, Urban Redevelopment Authority (URA) Controller of Housing juga akan melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan kepatuhan pengembang.

“Pengembang masih harus mengeluarkan OTP [option to purchase/piihan pembayaran] dan S&PA [sales and purchase agreement/kesepakatan jual beli] sesuai standar untuk properti yang belum selesai dibangun. OTP dan S&PA tersebut juga bisa dibuat secara digital bagi pembeli,” ungkap Ling Hui Lin, Controller of Housing URA, dilansir Bloomberg, Minggu (12/4/2020).

Pengembang juga bisa menyediakan dokumen dan informasi terkait dengan proyek pembangunan dalam format digital. Hal ini bertujuan untuk memastikan identitas pembeli dan sudah mendapat pengakuan PDI sebelum menerima pembayaran.

URA juga mengimbau supaya pengembang menutup semua galeri show unit mulai 7 April–4 Mei 2020. Pengembang juga dilarang untuk melaksanakan kegiatan pameran unit yang sudah jadi selama periode tersebut. Hal ini menyusul aturan pemerintah Singapura untuk melakukan pemutusan arus (circuit breaker) penyebaran virus corona.

Circuit breaker ini berlaku 1 bulan agar semua orang tinggal di dalam rumah dan tidak bepergian kecuali sangat penting seperti beli makanan dan belanja kebutuhan harian. Promosi dan marketing properti sendiri dinilai menjadi kegiatan yang tidak begitu penting,” kata Ling.

Adapun, pengembang masih bisa melanjutkan kegiatan pameran isi unit dari proyek yang dijual menggunakan tenologi dan platform digital yang tidak memerlukan interaksi secara langsung.

“Segala bentuk pertemuan secara fisik, baik di show gallery atau di mana pun tidak boleh dilakukan selama periode circuit breaker atau hingga aturan tersebut resmi dicabut,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Zufrizal
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper