Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jack Ma 'Selamatkan Muka' China akibat Corona, Trump: Dia Teman Saya

Jack Ma kini memainkan peran penting dalam upaya filantropi. Ia secara efektif membantu Presiden Xi Jinping meningkatkan citra China di luar negeri setelah virus corona menyebar ke pelosok dunia.
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa
Pendiri Alibaba Jack Ma menjadi pembicara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018)./ANTARA-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA – Pengaruh Jack Ma di pentas dunia internasional tampak semakin kuat sejak ia mengundurkan diri sebagai Chairman Alibaba Group Holding Ltd. sekitar 18 bulan lalu.

Orang terkaya di China tersebut kini memainkan peran penting dalam upaya filantropi. Perannya ini secara efektif membantu Presiden Xi Jinping meningkatkan citra China di luar negeri setelah virus corona (Covid-19) menyebar ke pelosok dunia, memakan korban jiwa dan mengguncang perekonomian.

Gubernur New York Andrew Cuomo menjadi salah satu tokoh dunia yang mengakui perannya itu. Pada Sabtu (4/4/2020), ia berterima kasih kepada Ma, juga co-founder Alibaba Joe Tsai dan pemerintah China, atas pengiriman 1.000 ventilator ke negara bagian Amerika Serikat tersebut.

Lalu apa yang dikatakan Presiden Donald Trump? Setelah sempat menyalahkan Beijing karena gagal memberikan cukup informasi tentang apa yang disebutnya sebagai "virus China”, Trump menyanjung Ma.

“Dia adalah teman saya, kami sangat menghargainya [sumbangan tersebut],” ungkap Trump, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (9/4/2020).

Ma kini telah menyumbangkan setidaknya 18 juta masker, alat pengujian (testing kit), dan pasokan lainnya ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia, mulai dari Afrika dan Eropa hingga Amerika Serikat dan Rusia.

Sumbangan-sumbangan yang diulurkan Ma sedikit banyak membantu membangun niat baik pemerintah China, ketika tawaran bantuan yang diajukan pemerintah dibalas dengan kecurigaan oleh pihak lain.

Di China, hubungan harmonis antara pemerintah dan orang-orang kaya di negara ini sendiri adalah fenomena yang relatif baru.

Partai Komunis memiliki hubungan yang terbilang tidak mudah dengan miliarder, memandang mereka sebagai ancaman potensial jika tumbuh menjadi terlalu kuat.

“Untuk waktu yang lama, China mengandalkan propaganda resmi dan investasi besar-besaran di luar negeri sebagai instrumen utama untuk mempromosikan pendekatan persuasifnya,” ujar Zhiqun Zhu, ketua departemen hubungan internasional di Bucknell University.

“Upaya filantropi oleh miliarder adalah pendekatan baru. Tentu saja, untuk bisnis, ini juga merupakan peluang hubungan masyarakat,” tambahnya.

Pada 16 Maret, Ma bergabung dalam Twitter tepat ketika ketegangan antara AS dan China meningkat tentang siapa yang harus disalahkan atas persebaran virus corona.

Pemerintah China menghadapi kritik karena dipandang telah membungkam dokter-dokter yang mendesak perhatian pemerintah terhadap penyakit misterius yang dibawa virus itu pada masa-masa awal ditemukannya.

Dalam cuitan pertamanya, Ma mulai mempromosikan pengiriman bantuan yang dilakukan oleh yayasannya. Dia juga menyampaikan doa dan harapan terbaiknya untuk “teman-teman kita di Amerika".

Sejak itu, Ma telah berulang kali menyerukan agar dunia bersatu dalam perang melawan virus corona, dengan menggunakan ungkapan "Satu dunia, satu pertarungan!" dan "Bersama, kita bisa melakukan ini!".

Dalam sebuah unggahan di akun media sosial Weibo pada 1 April, Ma mengecam rumor bahwa sumbangan oleh yayasannya ditolak oleh beberapa penerima dan mempertahankan kualitas pasokan medisnya.

"Amal tidak dilakukan untuk pujian ataupun pengakuan, dan kami tidak takut atas segala kritik atau tudingan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper