Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsorsium Covid-19 Kembangkan 2 Alat Diagnostik Virus Corona

RDT IgG IgM, sudah dikembangkan BPPT dan dapat diproduksi hingga 100.000 kit dalam waktu sebulan. RDT Micro-chip digunakan untuk deteksi awal.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Konsorsium Covid-19 saat ini tengah mengembangkan dua jenis alat tes diagnostik untuk membantu penanggulangan penyebaran virus SARS-CoV-2 atau virus corona di Indonesia.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjenogoro merinci Kit pertama disebut RDT IgG IgM, sedangkan kit kedua disebut RDT Micro-chip.

“Kit yang pertama saat ini sudah dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan dapat diproduksi hingga 100.000 kit dalam waktu sebulan. Hasil tes bisa dilihat dalam waktu 15 menit,” kata Bambang melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Jakarta, Senin (6/4/2020).

Sementara itu, ia melanjutkan, kit kedua digunakan untuk deteksi awal dengan cara mendeteksi antigen atau bagian virus SARS-CoV-2 yang masuk ke dalam tubuh manusia. Mengingat, tambahnya, virus itu dapat bermutasi dalam penderita yang berbeda.

“Kedua kit ini dikembangkan khusus untuk mendeteksi Covid-19 yang sudah menyebar di Indonesia,” ujarnya.

Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) membentuk Konsorsium Covid-19 yang terdiri dari sejumlah lembaga Litbangjirap, perguruan tinggi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan serta para peneliti diaspora Indonesia di luar negeri untuk bersinergi menghasilkan kajian dan inovasi ihwal percepatan penanganan penyebaran Covid-19.

“Konsorsium ini sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespon secara cepat penyakit Covid-19 di antaranya dengan menemukan alat deteksi atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin untuk pasien Covid-19,” jelas Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dalam video konferensi virtual kepada awak media, Jakarta, pada Kamis (26/3/2020).

Bambang menjelaskan kegiatan konsorsium ini didukung oleh Kemenristek/BRIN melalui skema realokasi anggaran belanja rutin perjalanan dinas. Pada tahapan pertama, katanya, Kemenristek/BRIN telah mengucurkan dana sebesar Rp20 miliar.

“Anggaran itu diperuntukkan untuk penelitian rapid test, jambu biji, obat, alat pelindung diri dan vaksin, di samping kajian epidemologi,”ujarnya.

Kendati demikian, ia menuturkan, untuk kebutuhan lain seperti hand sanitizer dan sterilization chamber (tenda sterilisasi) bakal ditambahkan beberapa anggaran yang akan direalokasi sesuai dengan kebutuhan penanganan virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper