Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raja Salman Tanggung Biaya Pengobatan Pasien Corona

Para pejabat kesehatan masyarakat mengatakan pengalaman Arab Saudi sebelumnya dalam memerangi Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) membantu mempersiapkan wabah virus corona baru.
Raja Arab Saudi Raja Salman menghadiri pertemuan puncak antara liga Arab dan negara-negara anggota Uni Eropa, di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir, 24 Februari 2019./Reuters
Raja Arab Saudi Raja Salman menghadiri pertemuan puncak antara liga Arab dan negara-negara anggota Uni Eropa, di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir, 24 Februari 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Raja Salman akan menanggung seluruh biaya pengobatan bagi siapa saja yang terinfeksi virus corona di Arab Saudi.

Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Arab Saudi pada Senin (31/3/2020), sementara kementerian pertanian mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pasokan gandum dan ternak di tengah kekhawatiran kekurangan pangan.

Dikutip dari Reuters, 31 Maret 2020, Menteri Kesehatan Tawfiq Al Rabiah mengatakan Raja Salman akan menanggung perawatan untuk warga dan penduduk yang didiagnosis dengan virus corona, mendesak orang-orang yang menunjukkan gejala untuk dites.

"Kita semua berada di kapal yang sama," katanya dalam konferensi pers, menambahkan bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengawasi upaya karantina siang dan malam.

Raja Salman pekan lalu memimpin pertemuan KTT G20 virtual untuk memajukan tanggapan global terhadap pandemi virus SARS-CoV-2. Para menteri perdagangan negara G20 mengadakan konferensi video darurat pada hari Senin untuk membahas kerja sama dalam rantai pasokan.

Pada konferensi pers terpisah, juru bicara kementerian pertanian mengatakan Arab Saudi akan mulai mengimpor setidaknya 1,2 juta ton lebih banyak gandum bulan depan, menambah cadangan strategis lebih dari 1 juta ton.

Abdullah Abalkhail mengatakan Saudi juga memperluas daftar negara-negara dari mana ia dapat mengimpor ternak.

Para pejabat kesehatan masyarakat mengatakan pengalaman Arab Saudi sebelumnya dalam memerangi Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) membantu mempersiapkan wabah virus corona baru.

Kerajaan telah mengambil langkah drastis untuk mengatasi penyakit ini, menghentikan penerbangan internasional, menutup sebagian besar tempat umum, dan memberlakukan jam malam sebagian.

Pembatasan pergerakan telah diperketat, dengan masuk dan keluar ke Riyadh, Mekkah, Madinah dan Jeddah sangat dibatasi. Kementerian dalam negeri mengatakan pada hari Senin bahwa mereka membatasi akses ke enam distrik di Mekah, seperti yang dilakukan selama akhir pekan dengan beberapa distrik di Madinah.

Hingga Senin Arab Saudi mencatat delapan kematian virus corona dari 1.453 infeksi, tertinggi di antara enam negara Teluk Arab.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper