Bisnis.com, JAKARTA – Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia memprediksi puncak serangan virus corona jenis baru COVID-19 di Indonesia terjadi pada 19 April 2020 jika pemerintah menerapkan kebijakan strategis mulai 1 April 2020.
Berdasarkan hasil kajian mereka yang tersaji dalam akun Instagram ilunimathui, prediksi itu dibuat melalui simulasi dengan berdasarkan pada data kasus kumulatif sepanjang 2 – 29 Maret 2020.
Data itu, yang diperoleh dari laman kawalcovid-19.id, kemudian diolah dengan eksponensial tertentu oleh empat alumnus Departemen Matematika UI yakni Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono.
Mereka berharap skenario terbaik dari pemerintah yakni ada kebijakan strategis diberlakukan mulai 1 April 2020 dan masyarakat disiplin melaksanakan physical distancing.
“Terlihat bahwa jumlah orang yang terinfeksi berkali-kali lipat dari banyaknya orang yang terkonfirmasi positif. Berdasarkan estimasi ini, pandemi COVID-19 [di Indonesia] akan mencapai puncaknya pada 16 April dengan 546 kasus positif baru,” ungkap kajian tersebut.
Setelah puncak pandemi 16 April, yakni dengan asumsi ada skenario terbaik dari pemerintah yakni kebijakan strategis diberlakukan mulai 1 April 2020, keempat alumnus UI itu memperkirakan pandemi tersebut mulai mereda pada akhir Mei hingga awal Juni. “Inilah pentingnya implementasi physical distancing terus dilakukan,” ungkap mereka.
Berdasarkan data, lanjut paparan simulasi tersebut, seorang positif COVID-19 dapat menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya. “Dengan penduduk terinfeksi hingga ribuan orang, jika physical distancing tidak dilaksanakan dengan disiplin, akan makin banyak yang tertular dan menjadi reported case.”
Namun, mereka memperingatkan jika tidak ada kebijakan strategis pemerintah, puncak pandemi akan terjadi pada 4 Juni.
“Jika pada 1 April tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia (kegiatan berjalan seperti biasa tanpa ada langkah pencegahan), maka puncak pandemi terjadi pada 4 Juni dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai ratusan ribu dan pandemi baru berakhir pada awal September,” papar kajian tersebut.
Satu skenario lain ialah jika ada kebijakan strategis pemerintah, tetapi masyarakat tidak disiplin dalam pengimplementasian physical distancing, Dalam kondisi demikian, pandemi diprediksi mencapai puncaknya pada 2 Mei dan baru berakhir pada awal Juli 2020.
Menurut keempat alumnus UI itu, skenario inilah yang paling mungkin terjadi yakni ketika kebijakan pemerintah kurang tegas dan masyarakat tidak disiplin dalam mengimplementasikan physical distancing.