Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Perketat Perbatasan Setelah Angka Kematian Covid-19 di AS Capai 200 Ribu

Jepang akan membatasi orang yang masuk ke negara mereka. Termasuk warga mereka sendiri, yang diharuskan karantina begitu masuk ke Jepang. Negara-negara yang masuk kategori merah bagi Jepang adalah, AS, Korsel, China, dan sebagian Eropa.
Pejalan kaki menikmati sakura yang bermekaran di tepi Sungai Sumida, Tokyo, Jepang/ Bloomberg-Loulou D'Aki
Pejalan kaki menikmati sakura yang bermekaran di tepi Sungai Sumida, Tokyo, Jepang/ Bloomberg-Loulou D'Aki

Bisnis.com, JAKARTA - Jepang dan Korea akan memperketat pembatasan pengunjung asing dalam upaya mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). Hal tersebut dilakukan Jepang dan Korea setelah otoritas AS memprediksi bakal menghadapi sekitar 200.000 kematian di Negeri Paman Sam, seperti yang dilansir dari The Guardian, Senin (39/03/2020).

Jepang akan memperluas larangan pengunjung asing dari AS, China, Korea Selatan, dan sebagian besar negara-negara Eropa. Langkah ini juga akan berlaku untuk warga negara asing yang mengunjungi salah satu dari daftar negara tersebut, dalam waktu 14 hari setelah tiba di Jepang.

Selain itu bagi warga Jepang yang telah bepergian diminta untuk mengkaratina diri selama 14 hari dan mengawasi gejala Covid-19. Hal tersebut dilakukan setelah Pemerintah Jepang mengidentifikasi kelompok masyarakat di beberapa kota yang membuat Jepang peningkatan besar dalam kasus Covid-19.

Peningkatan ini membuat Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mendeklarasikan keadaan darurat selama tiga minggu. “Ini merupakan satu langkah bagi wilayah yang terkena dampak. Penduduk diperintahkan untuk tidak meninggalkan rumah, kecuali untuk berbelanja makanan dan menerima perawatan medis,” ucap Abe.

Hingga Minggu sore (29/03), wabah Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 1.809 warga Jepang, dengan 55 kematian, termasuk 10 kematian dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama pada bulan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Devi Sri Mulyani
Editor : Andya Dhyaksa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper