Bisnis.com, JAKARTA - Dalam 3 hari terakhir wilayah Indonesia diguncang 8 kali gempa tektonik signifikan.
Disebut signifikan karena guncangan gempa tersebut dirasakan oleh masyarakat yang berdekatan dengan pusat gempa.
Aktivitas gempa tektonik ini dipicu oleh aktivitas sumber gempa, baik sumber gempa subduksi lempeng maupun sesar aktif yang tersebar di beberapa daerah seperti Selatan Selat Sunda, Selatan Jawa Timur, Selatan Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua.
Berikut adalah urutan aktivitas gempa signifikan yang terjadi selama 3 hari terakhir. Diawali pada hari Rabu, 25 Maret 2020 di wilayah Indonesia tercatat terjadi 4 (empat) kali gempa tektonik dirasakan, yaitu (1) Gempa Jailolo yang dipicu sesar aktif berkekuatan M=2,1 pada pukul 16.54.42 WIB, (2) Gempa Yahukimo, Papua akibat aktivitas Sesar Naik Pegununan Tengah berkekuatan M=4,5 pada pukul 17.54.36 WIB, dan (3) Gempa Ende, NTT, akibat aktivitas sesar aktif berkekuatan M=3,3 pada pukul 16.23.36 WIB.
Sedangkan pada hari Kamis, 26 Maret 2020 terjadi 2 (dua) kali gempa tektonik dirasakan, yaitu (1) Gempa Selatan Selat Sunda yang dipicu sesar Mentawai berkekuatan M=4,2 pada pukul 16.23.36 WIB dan (2) Gempa Mindanao, Filipina, akibat aktivitas subduksi lempeng di Palung Cotabato berkekuatan M=6,1 yang berdampak berupa guncangan hingga dirasakan hingga di sebagian wilayah Provinsi Sulawesi Utara pada pukul 22.38.03 WIB.
Hingga Jumat siang 27 Maret 2020 BMKG sudah mencatat 3 (tiga) kali gempa tektonik dirasakan, yaitu: (1) Gempa Sarmi di Papua yang dipicu oleh Sesar Naik Mamberamo berkekuatan M=5,8 pada pukul 04.36.43 WIB, (2) Gempa Barat Daya Jember yang dipicu aktivitas sesar dasar laut berkekuatan M=4,9 pada pukul 03.34.16 WIB, dan (3) Gempa Wajo, Sulawesi Selatan, yang dipicu aktivitas Sesar Walanae berkekuatan M=4,9 pada pukul 04.58.58 WIB.
Seluruh gempa dirasakan ini belum sampai menimbulkan kerusakan. Sebagian besar memiliki skala intensitas antara II hingga III MMI (Modified Mercally Intensity), yang artinya guncangan sudah dirasakan oleh masyarakat seolah ada truk yang berlalu.
Sementara itu, hingga 28 Maret 2020, gempa susulan di selatan Bali masih terjadi. BMKG mencatat sejak gempa utama berkekuatan magnitudo 6,3 pada 19 Maret lalu, ada sebanyak 54 gempa susulan hingga 27 Maret 2020.
"Meningkatnya aktivitas gempa itu tentu perlu diwaspadai oleh masyarakat, dengan menyiapkan cara-cara penyelamatan diri dari bencana gempa dan tsunami dengan bangunan tahan gempa dan tata ruang pantai berbasis risiko tsunami," demikian pernyataan dari BMKG dikutip dari akun instagram resminya.