Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong mengumumkan rencana untuk melarang pertemuan lebih dari empat orang dan menutup bioskop, gimnasium serta pusat perbelanjaan, setelah mencatatkan lonjakan kasus virus corona harian terbesarnya hari ini.
Negara yang menjadi pusat keuangan Asia itu melaporkan 65 kasus virus corona baru hari ini. Dalam dua minggu terakhir, kasus meningkat lebih dari tiga kali lipat menajdi 518. Lonjakan disebabkan ratusan warga Hong Kong yang kembali dari luar negeri sebelum pemerintah menutup akses pada 19 Maret 2020.
Lonjakan ini mengkhawatirkan pemerintah lokal dan penduduk setelah penyebaran Covid-19 sebagian besar telah terkendali selama dua bulan terakhir. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan telah meminta kepada restoran untuk mengurangi kapasitas hingga setengahnya.
Restoran juga diimbau untuk memberi jarak pada masing-masing meja setidaknya 1,5 meter, membatasi tempat duduk hingga 4 orang per meja dan memberlakukan pemeriksaan suhu bagi pengunjung yang masuk. Peraturan ini mulai berlaku Senin pekan depan. Pusat kebugaran dan bioskop akan ditutup mulai Sabtu pukul 6.
Namun sementara ini, tidak ada batasan untuk pernikahan dan pemakaman. Lam juga melarang penjualan alkohol sementara waktu. Kebijakan ini dianggap kontroversial bagi masyarakat Hong Kong karena ekonominya bergantung pada bar dan tempat hiburan malam. Lam mengakui bahwa kebijakan itu akan menjadi pukulan bagi bisnis lokal.
"Namun demi kesehatan masyarakat dan perang melawan virus, kita harus mengambil langkah ini," katanya, dilansir Bloomberg, Jumat (27/3/2020).
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa pemerintah Hong Kong akan membahas stimulus lebih lanjut dan meminta pengusaha untuk tidak melakukan PHK di masa-masa sulit ini.
Selain itu, Hong Kong menerapkan karantina wajib bagi warga yang baru tiba dari negara-negara terdampak corona dan baru-baru ini menutup akses bagi turis selama dua minggu. Hong Kong juga merupakan wilayah pertama yang memutuskan penutupan sekolah, museum dan gedung pemerintah setelah virus itu menyebar.