Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Afrika Selatan sedang mempertimbangkan untuk menggunakan dana asuransi nonpekerja untuk mensubsidi usaha kecil di tengah penyebaran virus corona (covid-19).
Dilansir dari Bloomberg, Selasa (24/3/2020), subsidi tersebut bertujuan membantu para pengusaha kecil dalam menggaji karyawan mereka di tengah penurunan permintaan, kata salah satu narasumber yang mengetahui rencana ini.
Kebijakan ini juga diharapkan dapat mengerem laju pemutusan tenaga kerja di negara tersebut akibat dampak yang ditimbulkan oleh virus corona (covid-19).
"Dana yang ditarik berasal dari surplus asuransi nonpekerja senilai US$203 juta," ujar narasumber yang menolak disebut namanya.
Adapun, Pemerintah Afrika Selatan telah mengambil keputusan untuk mengentikan aktivitas sementara untuk mencegah laju penyebaran virus corona covid-19 yang cepat.
Tercatat, kasus virus corona meningkat secara signifikan, dari 61 menjadi 402 kasus hanya dalam 8 hari.
Dilansir dari news24.com, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan penghentian aktivitas sementara akan dilakukan dalam 2 hari ke depan.
"Lockdown akan mulai berlaku dari tengah malam pada Kamis 26 Maret hingga tengah malam pada Kamis 16 April," katanya.
Cyril memberikan arahan penting yang harus dilakukan, di antaranya penduduk tidak akan diizinkan meninggalkan Anda kecuali dalam keadaan mendesak, seperti mencari perawatan medis, membeli makanan, obat-obatan, dan persediaan lain, atau mengumpulkan dana bantuan sosial.
Seluruh toko dan bisnis akan ditutup, kecuali supermarket, apotek, laboratorium, bank, layanan keuangan dan pembayaran penting, termasuk Jamaica Stock Exchange (JSE), SPBU, dan penyedia layanan kesehatan.
Perusahaan yang berperan penting dalam hal transportasi dan memproduksi makanan, barang-barang kebutuhan pokok, dan persediaan medis akan tetap buka.
Cyril mengatakan pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan juga akan dikerahkan untuk mendukung Layanan Polisi Afrika Selatan untuk memastikan lockdown dilaksanakan.
Selain itu, Pemerintah Afrika Selatan akan melakukan peningkatan yang signifikan dalam penyaringan, pengujian, pelacakan kontak, dan manajemen medis. Pasokan air darurat akan diberikan ke permukiman informal dan daerah pedesaan.
Cyril juga menyampaikan warga negara Afrika Selatan dan penduduk yang datang dari negara-negara berisiko tinggi akan secara otomatis ditempatkan di bawah karantina selama 14 hari.
Bagi orang Afrika Non-Selatan yang tiba dengan penerbangan dari negara-negara berisiko tinggi yang telah dilarang seminggu yang lalu tidak diperbolehkan masuk ke Afrika Selatan. Penerbangan internasional ke Bandara Lanseria juga akan ikut ditangguhkan sementara.
Sementara bagi wisatawan internasional yang terlanjur tiba di Afrika Selatan setelah 9 Maret 2020 dari negara-negara berisiko tinggi akan dikurung di hotel mereka sampai mereka menyelesaikan masa karantina selama 14 hari.
Pemerintah Afrika Selatan akan menerapkan bagi setiap karyawan yang jatuh sakit melalui paparan di tempat kerja mereka akan dibayar melalui dana kompensasi.
"Siapa pun yang melanggar aturan bisa dihukum penjara hingga satu bulan atau dengan denda," jelas Cyril.