Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian wilayah ibu kota Thailand, Bangkok, akan ditutup Mulai Minggu, 22 Maret 2020, setelah kasus virus corona (Covid-19) di negara itu menyentuh angka 400. Penutupan sebagia wilayah Bangkok juga dilakukan karena peningkatan pasien dalam kondisi kritis.
Dilansir dari Bloomberg, pusat perbelanjaan di Bangkok akan ditutup. Gubernur Bangkok Aswin Kwanmuang dalam briefing hari ini mengatakan toko-toko makanan dan pusat layanan penting akan tetap beroperasi. Pembatasan akan berlangsung dari 22 Maret hingga 12 April 2020.
Sekolah dan universitas, juga banyak tempat hiburan dan rekreasi, ditutup awal pekan ini. Pemerintah Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha mengatakan siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
"Kami siap mengumumkan langkah-langkah paling intens ketika saatnya tiba. Prioritas administrasi adalah memastikan keselamatan rakyat Thailand," kata Narumon Pinyosinwat, seorang juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Sabtu (21/3/2020).
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah menegaskan bahwa penularan virus diantara masyarakat semakin meningkat, karenanya jarak sosial menjadi semakin penting.
Sementara itu, hari ini Thailand melaporkan 89 infeksi baru, menambah total kasus menjadi 411, dengan tujuh orang dalam kondisi kritis. Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan kini pihaknya mengalami ada kekurangan bahan pengujian untuk Covid-19 yang masif karena melonjaknya kasus.
Thailand adalah salah satu dari sejumlah negara Asia Tenggara yang mengalami lonjakan infeksi baru-baru ini. Jumat malam, Bank of Thailand bergabung dengan sejumlah bank sentral lain dalam pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut untuk meredam goncangan ekonomi dari wabah. Bank sentral Thailand memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75 persen.