Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putra Presiden Brasil Jair Bolsonaro Singgung Corona, China Murka

China menuntut permintaan maaf resmi setelah Eduardo Bolsonaro, putra Presiden Brasil Jair Bolsonaro, menyalahkan "kediktatoran China" atas pandemi global virus corona (Covid-19).
Presiden China Xi Jinping  menuju ke Rumah Sakit (RS) Huoshenshan setelah tiba di Wuhan untuk melakukan kunjungan inspeksi, Selasa (10/3/2020). Wuhan merupakan kota di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Foto: Antara dari Xinhua
Presiden China Xi Jinping menuju ke Rumah Sakit (RS) Huoshenshan setelah tiba di Wuhan untuk melakukan kunjungan inspeksi, Selasa (10/3/2020). Wuhan merupakan kota di Provinsi Hubei yang menjadi pusat penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Foto: Antara dari Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – China menuntut permintaan maaf resmi setelah Eduardo Bolsonaro, putra Presiden Brasil Jair Bolsonaro, menyalahkan "kediktatoran China" atas pandemi global virus corona (Covid-19).

Eduardo Bolsonaro seketika menyulut amarah China dengan menuding mitra dagang utama Brasil tersebut telah menyesatkan dunia terkait skala wabah virus corona.

Tudingan yang dilancarkan pria yang berprofesi sebagai politikus dan pengacara ini disertai dengan membandingkan manajemen krisis China terhadap penanganan rezim soviet atas bencana nuklir Chernobyl pada tahun 1986.

“Itu adalah kesalahan China dan kebebasan adalah solusinya,” ujar Eduardo, yang juga dikenal merupakan pendukung kuat kebijakan ayahnya terkait keselarasan politik penuh dengan AS, dalam sebuah unggahan di Twitter.

Tudingannya ditanggapi oleh kedutaan besar China di Brasilia dengan menjawab bahwa, dalam perjalanan baru-baru ini ke Miami, Eduardo terjangkit "virus mental yang menginfeksi persahabatan antara orang-orang kami" dan bahwa ia telah meniru “teman-teman dekatnya”.

Kalimat tersebut merupakan sindiran atas perjalanan terakhir Bolsonaro ke AS, di mana ia bertemu dengan Presiden Donald Trump di resort Mar-a-Lago. Sedikitnya 16 anggota delegasi Brasil sejak itu dinyatakan positif virus corona.

Persoalan ini mengancam upaya Presiden Jair Bolsonaro untuk menghangatkan hubungan Brasil dengan China. Negeri Tirai Bambu telah mengambil alih posisi AS sebagai mitra dagang utama Brasil satu dekade lalu karena bahan baku seperti besi dan kedelai.

Perusahaan-perusahaan China juga berinvestasi besar-besaran di negara Amerika Latin itu, seperti dilansir Bloomberg.

Melalui akun Twitter pribadinya, Duta Besar China untuk Brasil Yang Wanming menuntut permintaan maaf. Putra ketiga Presiden Jair Bolsonaro itu disebut tidak memiliki akal sehat dan visi tentang urusan global.

Kedutaan Besar China juga berbagi twit, yang kemudian dihapus, dengan menyebut keluarga Bolsonaro "racun" untuk Brasil.

Tindakan ini pun memicu reaksi marah dari Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo. Dalam sebuah pernyataan, Araujo menuntut permintaan maaf dari China meskipun tidak ditanggapi.

Sementara itu, atas nama parlemen Brasil, Presiden Kongres David Alcolumbre telah meminta maaf kepada China dan mengatakan bahwa manajemen krisis di China memberi contoh kepada dunia.

Kaukus pertanian Brasil mengatakan negara itu berupaya mempertahankan tingkat tertinggi hubungan bilateral dengan China dan bahwa "reaksi terisolasi tidak mewakili sentimen bangsa".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper