Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Universitas Airlanga Siapkan Alat Tes Corona, Hanya 5 Jam Hasilnya Keluar

Dengan ditunjuknya ITD Unair sebagai lembaga pengujian COVID-19, maka diharapkan bisa mempersingkat hasil pengujian sampel.
Seorang peneliti bekerja di laboratorium pusat pencegahan dan pengendalian penyakit di Nanyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Februari 2020./Antara-Xinhua
Seorang peneliti bekerja di laboratorium pusat pencegahan dan pengendalian penyakit di Nanyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Februari 2020./Antara-Xinhua

Bisnis.com, JAKARTA – Institute Of Tropical Disease Universitas Airlangga (ITD Unair) menyiapkan 2.000 alat uji atau test kit COVID-19 setelah kampus itu ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lembaga penguji sampel virus corona.

Ketua ITD Unair, Inge Lucida mengungkapkan hal itu di Surabaya pada Sabtu (14/3/2020). Inge mengatakan alat tes itu masih bisa digandakan menyesuaikan jumlah kebutuhan sampel yang diuji.

"Kami akan memperbanyak reagen supaya lebih banyak lagi yang bisa kami uji," ujarnya.

Dengan ditunjuknya ITD Unair sebagai lembaga pengujian COVID-19, maka diharapkan bisa mempersingkat hasil pengujian sampel. Seruan agar pemerintah melibatkan laboratorium lain juga sudah datang dari berbagai kalangan.

"Jadi lokasi kami di Surabaya akan lebih cepat menguji sampel di sekitar sini. Dua sampai tiga hari bisa keluar hasilnya, bahkan bisa hanya dengan lima jam,” imbuhnya.

Inge menambahkan akan mengatur prosedurnya lebih jauh dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes yang selama ini sendirian melakukan uji itu. Rencana disiapkan sambil Inge dan tim menerima surat resmi atas penunjukan ITD Unair sebagai lembaga tes COVID-19 tersebut.

"Secara informal sudah mendapat berita untuk menerima sampel dan melakukan pengujian untuk COVID-19. Secara resmi yang belum," katanya menuturkan.

Dia mengungkapkan, sebelumnya ITD Unair juga telah menguji 50 sampel yang diduga COVID-19. Namun, karena Kemenkes belum memberikan izin maka pengujian akhirnya tidak lagi dilakukan.

"Semua masih berbenah, dan waktu itu Kemenkes masih ingin mendata secara terpusat di Balitbangkes," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper