Bisnis.com, JAKARTA - Dunia pendidikan di Tanah Air masih dihadapkan pada beragam persoalan. Berdasarkan hasil verifikasi Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) per-Juli 2019, puluhan ribu anak Indonesia mengalami putus sekolah mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK.
Asisten Deputi PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Femmy Eka Kartika menegaskan hal tersebut harus segera diatasi demi menyelamatkan masa depan generasi penerus.
"Banyak anak putus sekolah yang tidak tertangani dengan baik. Kita enggak boleh main-main. Payung hukumnya sudah ada, kita dorong terus upaya penanganan untuk masalah ini," ujarnya dalam keterangan resmi, diterima Kamis (12/3/2020).
Salah satu faktor yang disinyalir memperlambat penanganan masalah anak putus sekolah yaitu ketidaksinkronan data. Femmy berharap seluruh pihak terkait dalam hal ini Kemendikbud maupun jajaran di level pemerintahan daerah dapat memperbaiki pengelolaan data tersebut.
Menurut Femmy data yang termuat haruslah by name by address guna memastikan penanganan yang diberikan terhadap anak putus sekolah benar-benar tepat sasaran.
"Kita dorong di daerah untuk memiliki data tersebut. Memastikan semua anak usia sekolah mendapatkan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh peraturan pemerintah," kata Femmy.
Baca Juga
Pada kesempatan rapat yang dihadiri sejumlah perwakilan kementerian/lembaga dan beberapa Kepala Dinas Pendidikan di daerah, ia juga turut menyampaikan apresiasi atas upaya dan inovasi yang telah dilakukan daerah dalam menangani persoalan anak putus sekolah.