Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah hingga saat ini memutuskan tidak ada pembatasan akses kepada wisatawan asing dari 4 negara yang tengah menjadi episentrum penyebaran Covid-19. Dalam hal pencegahan penularan virus, pemerintah melakukan pengawasan di bandara. Keempat negara tersebut adalah Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa hal itu dilakukan dengna memberikan jalur khusus. “Jalur khusus terus discanner terus ada karantina apabila ada yang panas atau pilek,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Menurut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, pemerintah juga akan meminta sertifikat kesehatan dan riwayat perjalanan turis asing yang berasal dari 4 negara tersebut.
“Sayakurang ngerti secara pastinya. Tetapi ada pernyataan dari otoritas kesehatan, bahwa yang bersangkutan tidak dalam keadaan sakit, selama kurun waktu sekian hari,” katanya.
Adapun berdasarkan peta penyebaran Covid-19, Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang berada di posisi teratas setelah China soal jumlah pasien Covid-19. Juru bicara penanganan Covid-19 di Indonesia Achmad Yurianto mengatakan bahwa sekitar 80% kasus baru terpusat pada 4 negara tersebut.
Korea Selatan, per Rabu (4/3/2020), pukul 18.00 melaporkan 5.621 kasus sejak pertama kali mengonfirmasi pasien pertama pada 20 Januari 2020. Pada periode yang sama, Italia melaporkan 2.502 kasus. Kemudian disusul Iran dan Jepang, masing-masing dengan jumlah 2.336 kasus dan 293 kasus.
Hingga saat ini pemerintah Indonesia masih menutup akses dari dan ke China. Penutupan penerbangan itu dilakukan sejak 3 Februari 2020. Seperti diketahui Negeri Tirai Bambu menjadi pusat awal penyebaran wabah Covid-19 yang saat ini sudah menjalar ke beberapa negara.
China saat ini mencatat 80.270 kasus atau 86 persen dari total kasus Covid-19 di seluruh dunia. Total kematian akibat Covid-19 di China juga menjadi yang terbesar. Satu provinsi di Negeri Tirai Bambu, Hubei melaporkan 2.871 korban jiwa atau 90 persen dari total kematian di dunia akibat Covid-19.
