Bisnis.com, JAKARTA – Pelaksanaan Haji di Arab Saudi tahun ini belum dapat dipastikan seiring dengan meluasnya penyebaran Virus Corona. Saat ini negara itu masih sebatas menangguhkan izin umrah.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan Arab Saudi belum mengeluarkan kebijakan terkait pelaksanaan ibadah haji tahun ini menyikapi kasus Virus Corona. Indonesia menurutnya tak dapat berbuat banyak terkait keputusan yang dikeluarkan pemerintah Raja Salma itu.
“Karena itu adalah kebijakan dalam negeri Kerajaan Arab Saudi. Termasuk haji. Kita tentu berdoa semoga haji tidak terganggu walaupun kita tidak tahu isu Corona-nya sampai kapan,” katanya di Kantor Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama, Senin (2/3/2020).
Tahapan pelaksaan ibadah haji rencananya akan berlangsung mulai 25 Juni hingga 5 September 2020. Tahun ini pemerintah akan memberangkatkan 231.000 jemaah guna melaksanakan ibadah ke Mekkah - Madinah.
Dia meminta, Indonesia dan Arab Saudi bersama negara muslim lainnya memastikan pelaksanaan haji tidak terganggu akibat corona. Adapun sebagai antisipasi, pemerintah diminta untuk mengidentifikasi jemaah yang berpotensi terkena Covid-19 dan yang bebas dari penyakit menular lainnya.
Pemerintah perlu mengidentifikasi wilayah mana yang mulai tersebar virus di 34 provinsi. Upaya ini guna memastikan siapa saja jemaah yang akan dapat diberangkatkan ke Tanah Suci.
“Oleh karena itu pemerintah Saudi harus menyiapkan segala bentuk memastikan orang yang masuk [ke Arab Saudi] itu sehat wal afiat. Termasuk indonesia. Jangan ditutupi. Kalau ada jemaah haji yang berpotensi penyakit menular lain atau corona yang menjadi isu internasional itu juga harus jujur,” ujarnya.
Hingga kini virus corona telah menginfeksi 89.070 orang di seluruh dunia. China menjadi pusat penyebaran dengan jumlah pasien 80.026 orang. Sementara itu, korban jiwa akibat virus telah mencapai 3.044 orang. Provinsi Hubei di China mencatat 2.803 korban di antaranya.