Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Infeksi Virus Corona di Iran Terus Melonjak

Kasus infeksi virus corona di Iran terus menunjukkan kenaikan dengan sejumlah kasus ditemukan di jajaran pemerintahan.

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus infeksi virus corona di Iran terus menunjukkan kenaikan dengan sejumlah kasus ditemukan di jajaran pemerintahan.

Padahal, delegasi-delegasi dari Iran dijadwalkan menghadiri konferensi OPEC yang akan digelar pada 5-6 Maret di Austria. Menteri Perminyakan Bijan Namdar juga dijadwalkan melakukan perjalanan ke Vienna untuk menghadiri pertemuan OPEC. Namun, berdasarkan keterangan resmi pemerintah, rencana kedatangannya masih belum berubah.  

Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (29/2/2020), juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpour mengatakan jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 205 dan 43 orang dinyatakan meninggal. Angka itu merupakan yang tertinggi di luar China.

Jahanpour menambahkan jumlah kematian akibat virus corona bertambah 9 orang sejak Jumat (28/2/2020). Dia merinci pemerintah mengkonfirmasi sebanyak 52 kasus baru yang berada di Tehran dan Qom.

BBC Persian sempat menyiarkan bahwa setidaknya ada 210 orang yang meninggal akibat virus corona tetapi angka tersebut dibantah oleh pemerintah.

Lima orang anggota parlemen dinyatakan positif tertular virus ini dari 100 orang yang dites. Sebelumnya, salah satu Wakil Perdana Menteri Iran Masoumeh Ebtekar dan Wakil Menteri Kesehatan Iraj Harirchi juga positif tertular virus corona.

Ada kekhawatiran virus ini menjalar lebih dalam ke pemerintahan. Sehari sebelum Ebteka diyatakan positif tertular virus corona, dia sempat menghadiri pertemuan kabinet dengan Presiden Iran Hassan Rouhani dan menteri-menteri lainnya.

Tak jauh berbeda, Harirchi, Wakil Menteri Kesehatan juga terlihat berkeringat dan batuk berkali-kali saat memberi keterangan resmi kepada awak media, bersama dengan juru bicara pemerintah Ali Rabiei, sebelum dikonfirmasih positif tertular virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper