Bisnis.com, PALEMBANG - Sebanyak 23 orang jemaah umrah dari Palembang batal menunaikan ibadah ke Tanah Suci lantaran adanya penangguhan umrah dari Arab Saudi. Mereka menggunakan penerbangan transit Kualau Lumpur (KL)-Jeddah
Padahal, puluhan jemaah itu sudah terbang ke Bandara Kuala Lumpur, pada Kamis (27/2/2020) untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Jeddah. Namun, para jemaah terpaksa pulang dan tiba di Palembang pada Jumat (28/2/2020).
Jonny Pedial, salah satu jemaah umrah dari Travel Bilal Tour, mengatakan rombongan mendapat informasi tidak bisa berangkat ke Jeddah saat tiba di Malaysia.
“Kami pun kaget dan masih menunggu informasi resmi di bandara Malaysia itu, ternyata memang tidak bisa berangkat,” katanya Jumat (28/2/2020).
Menurut dia, pihak biro perjalanan telah membantu jemaah sehingga tidak terbengkalai di Malaysia. Jonny mengaku bahwa pihak travel telah menanggung biaya transportasi pulang ke Bandara SMB II Palembang.
"Harapan kami agar nantinya travel ini bisa mengadakan jadwal ulang untuk keberangkatan kami jemaah baik dari Palembang maupun dari Lampung untuk ke tanah suci," katanya.
Sementara itu, Pemilik Travel Bilal Tour, Bilal Tribudi, mengatakan jemaah dijadwalkan berangkat pada Kamis (27/2/2020) dengan maskapai Air Asia mendarat di Malaysia untuk kemudian transit terbang ke Jeddah.
"Dari 23 jemaah tersebut berasal dari Kota Palembang, Lampung dan sisanya dari kota Prabumulih, Sumsel. Rute kita seharusnya dari Palembang-Kuala Lumpur-Jeddah," paparnya.
Menurut Bilal, pihaknya memutuskan untuk pulang ke tempat asal mengingat tidak ada jaminan bagi rombongan untuk masuk ke Jeddah.
"Tidak ada yang berani dan akhirnya Saudi Airlines membatalkan. Semua penerbangan dari pagi sampai malam di Kuala Lumpur tidak ada penerbangan sama sekali, batal semua," katanya.
Ke depan, kata Bilal, pihaknya akan menjadwalkan ulang keberangkatan jemaah ke Tanah Suci.
“Untuk tiket kami reschedule bukan di-refund dan dengan pesawat yang sama, hotel sudah terbayar, visa juga melalui provider dapay diperpanjang 1 bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah RI (AMPHURI) Sumsel, Abdullah Basyaiban, memaparkan pihaknya tetap meng-update kabar jemaah yang terlanjur di sana dan memantau juga yang sudah kembali lagi ke Indonesia.
“Informasi terakhir dari sana, pemberhentian sementara ini sampai pihak kesehatan Saudi selesai pasang alat deteksi panas badan untuk mengetahui yang terjangkit virus Corona,” katanya.