Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Teknologi 5G, AS Segera Kumpulkan Pesaing Huawei

Amerika Serikat terlibat dalam kampanye yang membujuk negara lain agar tidak menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G. Untuk mengembangkan teknologi itu, AS menggandeng perusahaan-perusahaan pesaing Huawei.
Logo perusahaan Huawei terlihat di kantor pusat perusahaan di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina 17 Juni 2019./Reuters
Logo perusahaan Huawei terlihat di kantor pusat perusahaan di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Cina 17 Juni 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih berencana menggelar pertemuan dengan sejumlah perusahaan pesaing Huawei Technologies guna mempercepat pengembangan teknologi nirkabel 5G.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Amerika Serikat Larry Kudlow mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan beberapa beberapa perusahan teknologi seperti Nokia, Ericsson, termasuk Samsung.

"Kami akan mengadakan semacam konferensi dalam sebulan ke depan," katanya seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (22/2/2020).

Dia mengatakan pertemuan tersebut mungkin dilaksanakan pada awal April dan nantinya akan diikuti oleh AT&T Inc., Verizon Communications Inc. dan Qualcomm Inc..

"Saya yakin presiden akan ikut serta [dalam pertemuan itu], juga dari perusahaan seperti Samsung, dan beberapa pihak terkait," ujar penasehat ekonomi utama Presiden Donald Trump tersebut.

Sebelumnya, Amerika Serikat terlibat dalam kampanye yang membujuk negara lain agar tidak menggunakan peralatan Huawei di jaringan 5G. Namun,  upaya itu goyah karena kurangnya teknologi yang bersaing.

Jaksa Agung William Barr baru-baru ini menyarankan pemerintah Amerika Serikat atau perusahaan lokal untuk mempertimbangkan investasi pada pesaing Huawei, seperti Nokia Oyj dari Finlandia dan Ericsson AB dari Swedia untuk mencegah adopsi luas teknologi perusahaan China.

Amerika Serikat menuduh pemerintah Tiongkok akan menggunakan peralatan dari perusahaan yang berbasis di Shenzhen untuk memata-matai negara-negara yang memasangnya di jaringan mereka.Namun, Huawei membantah bahwa pemerintah China mengendalikan perusahaan atau memiliki akses ke produk-produknya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper