Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agung Laksono: Kampus IBI-K 57 Mampu Cetak Negarawan Berlandaskan 4 Pilar

Kampus Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro1957 (IBI-K57) diyakini bisa menjadi kampus pencetak pemikir dan penyelenggara negara yang memiliki karakter kebangsaan dan negarawan yang berlandaskan pada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957 Agung Laksono (kedua kanan) bertindak sebagai keynote speech dalam Seminar Kekosgoroan 1957 bertema Membumikan Nilai-Nilai Luhur Norma Kosgoro 1957 dalam Dunia Pendidikan di Kampus IBI-K 57, Moh Kahfi 2, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2020)./Istimewa
Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957 Agung Laksono (kedua kanan) bertindak sebagai keynote speech dalam Seminar Kekosgoroan 1957 bertema Membumikan Nilai-Nilai Luhur Norma Kosgoro 1957 dalam Dunia Pendidikan di Kampus IBI-K 57, Moh Kahfi 2, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kampus Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro1957 (IBI-K57) diyakini bisa menjadi kampus pencetak pemikir dan penyelenggara negara yang memiliki karakter kebangsaan dan negarawan yang berlandaskan pada 4 pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Keyakinan tersebut diutarakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957 Agung Laksono sebagai keynote speech dalam Seminar Kekosgoroan 1957 bertema Membumikan Nilai-Nilai Luhur Norma Kosgoro 1957 dalam Dunia Pendidikan di Kampus IBI-K 57, Moh Kahfi 2, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2020).

Seminar diikuti para pimpinan, dosen, dan seluruh civitas akademika dengan pembicara Ketum Yayasan Universitas Kosgoro 1957, Rambe Kamarul Zaman, Sekretaris Yayasan Syamsul Bachri, Rektor IBI-K 57 Haswan Yunaz, dan Sabil Rachman serta sebagai moderator Dekan Fisip Agus Hitopa Sukma dan Ketua PDK Kosgoro 1957 Sultra Alamsyah.

Agung Laksono yang baru saja dilantik sebagai anggota Wantimpres mengatakan perlu dikembangkan seiring dengan kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini, khususnya terhadap pembumian nilai-nilai Kekosgoroan 1957 secara lengkap.

“Saya sangat setuju dan mendukung tentunya dapat kita sempurnakan nanti melalui pembentukan Pusat Studi Kekosgoroan 1957 sebagai center of excellence pemikiran-pemikiran kebangsaan untuk kemajuan bangsa,” katanya dalam keterangan resmi.

Agung yang juga Ketum PPK Kosgoro 1957 ini kembali menegaskan bahwa Kosgoro sebagai golongan karya tidak menganut ideologi kecuali ideologi Pancasila dan tidak mempunyai tujuan lain kecuali masyarakat adil dan makmur.

“Misi pengabdian yang dipandang penting adalah pelaksanaan Pancasila, amal, serta karya Kosgoro bagi masyarakat, rakyat, dan Tanah Air. Sebagai golongan karya, kita harus punya program sendiri yang nantinya kita persembahkan pada partai,” katanya.

Bagi Kosgoro 1957, ungkap mantan Ketua DPR ini, pengabdian berarti secara penuh menyerahkan diri untuk memberikan dharma dan karya kepada bangsa dan Tanah Air.

Selain itu, memiliki kesadaran akan masalah-masalah vital yang dihadapi Tanah Air serta sadar akan tugas-tugas berat yang dituntut bangsa Indonesia dewasa ini.

“Dalam keadaan apapun kader Kosgoro akan mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan dirinya, akan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan Kosgoro sendiri. Maka dalam masalah-masalah yang pokok, kepentingan bangsa adalah identik dengan kepentingan Kosgoro,” jelas Agung.

Sementara itu, Ketum Yayasan Universitas Kosgoro 1957 Rambe Kamarul Zaman mengamini penegasan Agung bahwa membumikan nilai-nilai Tri Dharma Kosgoro dalam dunia pendidikan, khususnya di organisasi Kosgoro 1957 tentu merupakan keniscayaan yang harus dilakukan.

Yang utama, kata Rambe adalah keteladanan di dalam organisasi, pengelolaan dengan fungsi dan tugas terbagi habis.

“Jika setiap orang dalam organisasi apapun bekerja keras dan berfikir cerdas sesuai dengan posisinya dan berpegang pada Doktrin Tri Dharma Kosgoro 1957 akan tercipta bahwa organisasi ini sebagai rumah yang isinya saling asah, asuh, pendorong, penganjur, penggerak untuk sebuah asa bagi kemajuan rakyat dan bangsa,” jelas Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR-RI ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper