Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Paket Ekonomi Antivirus Corona dari China hingga Tanah Air

Singapura melakukan berbagai cara untuk menjaga pertumbuhan ekonominya agar tidak minus tahun ini. Berikut ini jurus-jurusnya.
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di kawasan pusat bisnis Singapura, Senin (10/2/2020)./Bloomberg-Seong Joon Cho
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di kawasan pusat bisnis Singapura, Senin (10/2/2020)./Bloomberg-Seong Joon Cho

Stimulus Ekonomi Singapura

Bisnis.com, JAKARTA - Tidak hanya China, Negeri Jiran Singapura mengulirkan paket stimulus ekonomi guna melawan tekanan virus corona.

Pasalnya, pemerintah negara kota ini telah melihat ancaman pelemahan ekonomi 'mengetuk pintunya'.

Dalam siaran pers awal minggu ini (17/2/2020), Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura memangkas pertumbuhan ekonomi menjadi -0,5 persen - 1,5 persen pada 2020.

Kementerian juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Singapura akan mencapai titik tengah 0,5 persen pada tahun ini.

Padahal, Singapura pada tahun lalu telah menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,5 persen dan 2,5 persen tahun ini.

Mau tidak mau, Singapura harus menyisihkan S$800 juta atau setara Rp7,84 triliun dari anggaran negara untuk melawan ancaman ini.

Hub global tersebut juga menganggarkan S$5,6 miliar atau Rp54,94 triliun untuk menopang perekonomian pada segmen bisnis dan konsumen.

Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat menguraikan upaya tersebut dalam pidato anggarannya di Parlemen, Selasa (18/2/2020).

"Pemerintah melakukan segala upaya untuk memperlambat penyebaran virus," kata Heng, seperti dilansir oleh Bloomberg.

Dari S$5,6 miliar dukungan ekonomi, sebesar S$4 miliar diantaranya akan digunakan untuk mendukung bisnis dengan biaya upah.

Sisa anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung konsumen dengan menawarkan bantuan tambahan dan biaya hidup sementara untuk rumah tangga, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.

Dikutip dari Straits Times, Deputi Managing Director Monetary Authority of Singapore (MAS) Edward Robinson menegaskan bank sentral tengah bersiap untuk merekalibrasi kebijakan moneternya mengingat perubahan proyeksi ekonomi yang terjadi sangat cepat akibat dampak wabah virus corona ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Sebelumnya
Stimulus Ekonomi China
Halaman Selanjutnya
Stimulus Ekonomi Hong Kong
Penulis : Hadijah Alaydrus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper