Bisnis.com, JAKARTA - State Bank of Vietnam akan menginstruksikan bank komersial untuk mengeliminasi, memangkas, atau menunda pembayaran kredit dari perusahaan yang terkena dampak dari wabah virus Corona.
“Kami akan meminta bank-bank apakah itu memutihkan, mengurangi, atau menunda kewajiban pembayaran utang per 23 Januari 2020, ketika pemerintah mendeklarasikan adanya epidemik,” kata Kepala Bank Sentral Vietnam Departemen Kredit Quoc Hung seperti dilansir Bloomberg, Kamis (20/2/2020).
Instruksi tersebut keluar setelah adanya arahan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc untuk memberikan bantuan kepada perusahaan-perusahaan yang terdampak wabah virus Corona.
Hung menjelaskan kebijakan tersebut segera diumumkan dalam waktu dekat dan akan memangkas suku bunga pinjaman perbankan sebesar 11 persen atau setara dengan 925 triliun dong (US$40 miliar).
Langkah ini dilakukan akibat besarnya risiko perlambatan yang akan dihadapi Vietnam. Akibat wabah virus Corona, negara yang tengah menikmati pertumbuhan ekonomi cukup tinggi itu berisiko mencatatkan pertumbuhan ekonomi di bawah 6 persen untuk pertama kalinya sejak enam tahun terakhir.
Produk domestik bruto Vietnam tumbuh 7,02 persen pada tahun lalu dan diperkirakan hanya melaju 5,96 persen pada 2020 jika disrupsi akibat virus Corona terus berlanjut hingga kuartal kedua tahun ini.
Baca Juga
Lebih lanjut, bank sentral belum berencana memangkas suku bunga acuan saat ini karena permintaan untuk kredit masih rendah dan bank masih memiliki surplus likuditas.
“Benyak pelaku bisnis yang harus menderita pada masa-masa sekarang. Belum ada kebutuhan untuk melonggarkan kebijakan moneter. Mungkin nanti,” ujar Hung.