Bisnis.com, JAKARTA – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang hari ini meluncurkan buku berjudul, ‘Panggil Aku BTP: Perjalanan Psikologis Ahok di Mako Brimob’ kembali reuni dengan rekannya di Balai Kota yakni dua politisi PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat dan Prasetio Edi.
Dengan mengenakan kemeja hitam, Djarot Saiful Hidayat mantan Wagub DKI Jakarta itu menceritakan pengalaman bersama Ahok. Menurut Djarot, selepas dari hukuman penjara 20 bulan di Mako Brimob, Ahok menjadi lebih kalem dari yang sebelumnya cenderung meledak-ledak. Selain itu, Ahok juga cenderung tidak sombong seperti sebelumnya.
Djarot juga menceritakan, selama melalui proses perceraian dengan Veronica Tan, Ahok seringkali curhat dengannya. Misalnya saja; Ahok seringkali menanyakan tips mencari pasangan hidup. Djarot pun mengusulkan pasangan hidup yang ideal untuk Ahok berasal dari Jawa Timur.
Tak hanya soal percintaan, Djarot juga ikut berperan dalam keputusan Ahok kembali ke kancah politik dengan masuk sebagai bagian dari PDI Perjuangan. Padahal sebelumnya, Ahok sudah memutuskan untuk berhenti dari politik dan kembali fokus berbisnis. Meski demikian Djarot mengklaim tidak pernah membujuk Ahok masuk ke PDI Perjuangan.
“Itu keputusan beliau [Ahok] sendiri. Saya berjuang tapi pada saat itu, memang Pak Ahok diidentikkan dengan PSI. Padahal kata dia, saya ini PDI Perjuangan. Kenapa? Karena PDI Perjuangan ideologi Pancasila, dia menampung semuanya, siapapun,” ujar Djarot di Ruang dan Tempo, Senin (17/2/2020).
Djarot Saiful Hidayat dalam peluncuran buku Panggil Aku BTP./Gloria FK Lawi
Tak hanya Djarot, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi turut hadir. Bisnis mencatat, hubungan Prasetio Edi dan Ahok saat masing-masing sebagai Ketua DPRD dan Gubernur DKI Jakarta cukup tegang. Misalnya saja; Ahok pernah menyebut DPRD DKI Jakarta sebagai koruptor atau perampok. Alhasil ungkapan itu yang memperparah ketegangan Pemprov DKI dengan DPRD DKI Jakarta.
Prasetio Edi pun menyatakan, ketegangan antara Ahok dan DPRD DKI Jakarta paling memuncak sampai pada relasi antara Ahok dengan Wakil Ketua DPRD Lulung dari Fraksi PPP. Alhasil, ketegangan itu membuat proses pelantikan Ahok pun sempat terkendala.
“Saya tertarik sama Pak Ahok. Dia sparing partner saya. Tetapi sekarang saya tak punya sparing partner di DPRD,” ujar Prasetio.
Prasetio Edi Marsudi dalam peluncuran buku Panggil Aku BTP, Senin (17/2/2020)./Glori FK Lawi
Dia menambahkan, Jakarta yang kerap banjir pada saat Ahok memimpin bisa teratasi. Namun kini, kejadian banjir di Jakarta dalam waktu satu bulan empat kali terjadi dan nyaris menerobos Istana Negara. Dia pun menilai, kinerja Ahok yang terbukti bagus selama di Pemprov DKI bisa dilanjutkan dengan jabatan baru sebagai Komisaris Utama di PT. Pertamina (Persero).
“Ubahlah Pak, Pertamina. Disana banyak sekali masalah. Masalah elpiji,” tuturnya.