Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Virus Corona, Filipina Isyaratkan Pangkas Suku Bunga

Menurut 17 dari 25 ekonom dalam survei Bloomberg, Dewan Penetapan Suku Bunga di Bangko Sentral ng Pilipinas akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,75 persen.
Pengumuman dipajang di toko peralatan medis yang mengatakan masker bedah dan N95 sudah habis di Manila, Filipina, (31/1/2020). Warga berebut peralatan medis seperti masker dan alcohol setela pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona menyebar disana. Reuters/Eloisa Lopez
Pengumuman dipajang di toko peralatan medis yang mengatakan masker bedah dan N95 sudah habis di Manila, Filipina, (31/1/2020). Warga berebut peralatan medis seperti masker dan alcohol setela pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona menyebar disana. Reuters/Eloisa Lopez

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Sentral Filipina Benjamin Diokno memberi sinyal akan menurunkan suku bunga di tengah eskalasi dampak virus corona yang mengguncang mendunia.

Menurut 17 dari 25 ekonom dalam survei Bloomberg, Diokno yang mengetuai 7 anggota Dewan Penetapan Suku Bunga di Bangko Sentral ng Pilipinas akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis, 6 Februari 2020, menjadi 3,75 persen.

"Kebijakan moneter bekerja dengan kelambatan dan bank sentral memperhatikan risiko terhadap pertumbuhan global dari wabah virus corona. Jadi, lebih baik untuk bertindak cepat," kata Diokno dilansir Bloomberg, Rabu (5/2/2020).

Diokno juga mengatakan masih ada ruang penurunan hingga 50 basis poin hingga akhir tahun, setelah tahun lalu pihaknya menurunkan sebesar 75 basis poin karena inflasi yang melambat.

"Kami masih melihat 50 [basis poin penurunan], sehingga kami masih memiliki lebih banyak ruang jika terjadi penurunan lebih lanjut dalam perekonomian,” kata Diokno.

Dia meyakini ekonomi dapat mencapai pertumbuhan 6,5 persen tahun ini meskipun ada kekhawatiran tentang bagaimana krisis virus corona akan berdampak pada ekonomi China dan pariwisata regional. Selain itu, inflasi di Filipina diprediksi akan berada di angka 2,9 persen pada 2020 dan 2021, sedangkan mata uang peso diperkirakan tetap stabil.

Sebelumnya, Bank of Thailand telah lebih dulu memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1 persen. Rekor terendah penurunan suku bunga ini dipicu wabah virus corona yang memukul pariwisata Thailand. Selain itu, pemangkasan juga dipicu macetnya anggaran pemerintah dan perlambatan ekonomi.

Sementar aitu, People's Bank of China (PBOC) juga telah mengambil langkah konkret pertamanya untuk meredam perekonomian dan mengguncang pasar minggu ini. Bank Sentral China menyediakan pendanaan jangka pendek kepada bank dan memangkas suku bunga hingga 10 basis poin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper