Bisnis.com, JAKARTA - Proses panjang Pemilu Amerika Serikat telah dimulai dengan digelarnya kaukus Partai Demokrat di Iowa, Selasa 4 Februari 2020. Hasil akhir rangkaian kaukus ini nantinya akan menentukan penantang petahana Donald Trump pada pemilihan November 2020 mendatang.
Mantan wali kota South Bend Pete Buttigieg unggul dengan perolehan 26,9 persen, berturut-turut menyusul Mantan Wakil Presiden Bernie Sanders 25,1 persen, Senator Elizabeth Warren 18,3 persen, Senator Joe Biden 15,6 persen dan Senator Amy Klobuchar 12,6 persen. Setelah dirilis hasil ini mencerminkan 62 persen dari seluruh daerah Iowa yang terdiri atas 99 county.
Buttigieg kemudian menyapa para pendukungnya di New Hampshire, negara bagian yang akan menggelar kaukus berikutnya.
"Setiap kali kami [Partai Demokrat] menduduki Oval Office [di Gedung Putih], pasti selalu kandidat yang fokus pada masa depan politik dan menawarkan visi berbeda," katanya seperti dilansir Bloomberg, Rabu (5/2/2020).
Sebelum resmi diumumkan, terjadi kericuhan karena kendala teknis yang dialami saat penghitungan suara.
Kekacauan dimulai ketika upaya modernisasi dan transparansi diperkenalkan dengan teknologi baru dengan aturan yang lebih kompleks. Partai Demokrat di Iowa mengatakan tidak dapat merilis hasil dari kaukus yang digelar pada Senin waktu AS itu, setelah menemukan inkonsistensi dalam pelaporan dari beberapa daerah.
Setelah tidak ada kejelasan tentang hasil kaukus sepanjang Senin malam, Partai Demokrat Iowa mengatakan pada Selasa pagi bahwa pihaknya telah mengidentifikasi kesalahan dalam aplikasi yang digunakan untuk melaporkan hasil penghitungan suara.
“Kami memutuskan dengan pasti bahwa data yang dikumpulkan melalui aplikasi itu masuk akal. Kami telah menentukan bahwa ini disebabkan oleh masalah pengkodean dalam sistem pelaporan. Masalah ini telah diidentifikasi dan diperbaiki," kata Troy Price, Ketua Partai Demokrat Negara Bagian Iowa negara dalam pernyataannya, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (5/2/2020).
Partai Demokrat Iowa mengatakan tidak ada bukti peretasan dalam pelaporan hasil yang tertunda itu. Kesalahan disebut-sebut merupakan human error dan inkonsistensi lain yang memaksa partai untuk menggunakan penghitungan suara secara manual.
Jika terpilih nanti, Buttigieg akan menjadi kandidat presiden gay AS yang pertama. Pria 38 tahun itu mengatakan dirinya sebagai bagian dari generasi perubahan.
Kaukus Iowa adalah gelaran pertama dalam siklus panjang kaukus dan pemilihan pendahuluan yang berlangsung hingga Juni nanti. Hasil di negara bagian ini hanya akan memberikan kontribusi suara 1 persen untuk berhasil menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Meski demikian, Iowa menawarkan momentum yang luar biasa mengingat para Presiden AS sebelumnya memenangi kaukus di Iowa.
Ada 1.700 lokasi kaukus di Iowa. Sistem kaukus berbeda dengan voting pada umumnya dimana warga memilih di balik bilik suara.
Sistem ini melibatkan pertemuan langsung di Balai Warga dimana diawali dengan simpatisan partai yang berdebat dan saling mengunggulkan program satu sama lain. Pemilih dalam kaukus akan membentuk kubu-kubu berdasarkan kandidat pilihannya dan dilanjutkan dengan penghitungan suara.