Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Pertama Akibat Virus Corona di Luar China Terjadi di Filipina

Filipina pada Minggu (2/2/2020) mengumumkan korban tewas pertamanya karena virus corona tipe baru. Dia adalah seorang pria China dari Wuhan, orang pertama yang tercatat telah meninggal akibat virus tersebut di luar China.
engumuman dipajang di toko peralatan medis yang mengatakan masker bedah dan N95 sudah habis di Manila, Filipina, (31/1/2020). Warga berebut peralatan medis seperti masker dan alcohol setela pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona menyebar disana. Reuters/Eloisa Lopez
engumuman dipajang di toko peralatan medis yang mengatakan masker bedah dan N95 sudah habis di Manila, Filipina, (31/1/2020). Warga berebut peralatan medis seperti masker dan alcohol setela pemerintah Filipina mengkonfirmasi kasus virus corona menyebar disana. Reuters/Eloisa Lopez

Bisnis.com, JAKARTA - Filipina pada Minggu (2/2/2020) mengumumkan korban tewas pertamanya karena virus corona tipe baru. Dia adalah seorang pria China dari Wuhan, orang pertama yang tercatat telah meninggal akibat virus tersebut di luar China.

Departemen Kesehatan mengatakan saat ini ada dua infeksi yang terkonfirmasi di Filipina, termasuk pria China berusia 44 tahun itu, yang meninggal pada 1 Februari.

Pria itu mengalami radang paru-paru yang parah setelah dirawat di rumah sakit, kata departemen itu.

Kematian itu merupakan kasus pertama yang diketahui tentang seseorang yang meninggal karena virus itu di luar China, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Pejabat kesehatan Filipina pada 30 Januari membenarkan kasus pertama virus corona baru di negerinya.

Pengumuman departemen kesehatan itu menyusul tindakan pemerintah Filipina untuk memperluas larangan perjalanannya di tengah berjangkitnya virus itu hingga mencakup semua orang asing yang datang dari China. Sebelumnya pemerintah membatasi hanya mereka yang datang dari Provinsi Hubei, pusat berjangkitnya virus.

Larangan itu juga meliputi orang asing yang datang dari Hong Kong dan Macau, kata asisten khusus Presiden Rodrigo Duterte, Senator Christopher "Bong" Go.

Sementara data dari Pemerintah China menyebutkan jumlah kematian akibat virus tersebut di China hingga Minggu pagi (2/2) adalah 304 orang, dengan 294 orang diantaranya berasal dari Provinsi Hubei, yang disebut sebagai pusat asal virus. Sekitar 13.858 orang dilaporkan terinfeksi dan 200 orang dalam status terduga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper