Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Tewas Gempa Turki Capai 29 Orang

Gempa pada Jumat malam itu mencederai setidaknya 1.200 orang di provinsi Elazig dan Malatya yang paling parah terdampak. Lebih dari 390 gempa susulan terjadi dan 14 di antaranya berkekuatan di atas 4 skala richter hingga terasa hingga ke Iran dan Lebanon.
Dampak gempa di Turki./Reuters
Dampak gempa di Turki./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter di Turki timur telah menewaskan sedikitnya 29 orang dan jumlahnya akan terus naik, sementara itu tim penyelamat berjang keras  mencari korban di bawah reruntuhan bangunan dalam kondisi musim dingin yang membeku.

Gempa pada Jumat malam itu mencederai setidaknya 1.200 orang di provinsi Elazig dan Malatya yang paling parah terdampak. Lebih dari 390 gempa susulan terjadi dan 14 di antaranya berkekuatan di atas 4 skala richter hingga terasa hingga ke Iran dan Lebanon.

Tim penyelamat menggunakan tangan, bor, dan penggali mekanis mereka sepanjang malam dan berhasil menarik 39 orang dari puing-puing bangunan dalam keadaan hidup ketika suhu turun menjadi -8C (17,6F).

Setidaknya 22 orang lagi terperangkap di bawah bangunan yang runtuh dan otoritas bencana darurat Turki (Afad) mengatakan kemarin bahwa upaya penyelamatan masih berlangsung di tiga lokasi berbeda di Elazig.

Ratusan orang menunggu dengan gelisah di balik penghalang polisi untuk melihat tanda-tanda kerabat yang hilang. Di antara yang ditemukan hidup adalah seorang wanita hamil yang diselamatkan 12 jam setelah gempa, meskipun putranya yang berusia 12 tahun kemudian meninggal di rumah sakit seperti dikutip Theguardian.com, Minggu (26/1).

Ketegangan tetap tinggi ketika seorang warga menuduh pemerintah berbohong tentang tingkat bencana.

“Mereka mengklaim bahwa hanya empat orang yang terperangkap di bawah reruntuhan. Itu tidak benar. Saya memiliki lima kerabat di gedung itu,” kata seorang beranama Suat yang berusia 45 tahun. “Ada empat lantai dan tiga flat per lantai. Jika ada lima orang per flat. Mengapa mereka berbohong?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper