Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah operator wisata asing mengatakan Korea Utara akan melarang turis asing masuk mulai Rabu (22/1/2020) menysul penyebaran virus corona di China yang telah menewaskan sembilan orang dan menyebar ke beberapa negara.
Sebagian besar wisatawan ke Korea Utara berasal dari China.
Cha Yeonghyeong, kepala agen perjalanan INDPRK yang berpusat di Dandong mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan mendapat informasi mengenai larangan tersebut secara lisan oleh mitranya di Korea Utara pada Selasa.
Perusahaan itu diberitahu perintah yang melarang masuknya turis dari China yang akan mulai berlaku pada hari Rabu, dengan pembatasan akan tetap diberlakukan hingga vaksin untuk virus corona dikembangkan, ungkap Cha.
INDPRK telah membatalkan pemesanan dan mengembalikan uang kepada pelanggan, tetapi Cha memperkirakan Korea Utara akan mempertahankan larangan tersebut selama mungkin.
Sementara itu, BTG International Travel & Tours mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima pesan tertulis dari agen di Korea Utara, mengutip administrasi perjalanan Korea Utara, yang mengatakan kantor imigrasi telah ditutup pada Rabu pagi.
Pemerintah Korea Utara sedang mempersiapkan pemberitahuan resmi dan kemudian akan mengumumkan kapan akses bagi wisatawan asing dapat dilanjutkan.
Dua perusahaan pariwisata China lainnya yang dihubungi oleh Reuters pada hari Rabu mengatakan mereka belum menerima pemberitahuan larangan dan beroperasi secara normal di Korea Utara.
Perusahaan agen wisata Barat yang berbasis di China juga terkena dampak larangan tersebut.
Young Pioneer Tours mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya mendapat informasi Korea Utara untuk sementara waktu menutup perbatasannya dengan untuk turis asing sebagai tindakan pencegahan terhadap virus yang telah menyebar dengan cepat dari Wuhan, China, tersebut,
"Saya telah mengkonfirmasi bahwa Korea Utara untuk sementara waktu akan menangguhkan semua turis asing memasuki Korea Utara sampai mereka merasa virus corona terkendali dengan baik," kata Rowan Beard dari Young Pioneer Tours kepada Reuters.
Manajer di Koryo Tours, Simon Cockerell, mengatakan mereka juga telah diberitahu tentang langkah tersebut, tetapi ruang lingkup kebijakan itu belum jelas.