Bisnis.com, JAKARTA - Helmy Yahya menyebutkan beberapa pencapaiannya selama dua tahun memimpin TVRI dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Utama. Helmy diberhentikan oleh Dewan Pengawas sejak Kamis (16/1/2020).
Dengan 'monster program' seperti Liga Inggris, Jelajah Kopi, Kuis Siapa Berani dan Discovery, menurut data lembaga pemerintahan itu sudah berada di tier 3 meninggalkan tiga tv swasta seperti Metro TV, iNews dan Kompas TV dengan share hingga November 2019 mencapai 1,59 persen.
"Tahun buku 2018, yang kami terima 2019, ini yang diidam-idamkan semua pegawai TVRI. Untuk pertama kalinya kami menerima status WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK artinya pengelolaannya sudah baik dan memadai," ungkap Helmy Yahya saat ditemui di Pulau Dua Restoran, Jakarta Pusat, Jumat (17/1/2020).
Lebih lanjut, Helmi membeberkan perkembangan audience share tertinggi TVRI dalam minggu ke-41 tahun 2019 dengan share 5,7 persen di tahun 2019 saat menayangkan pertanding sepakbola Indonesia melawan Malaysia.
"Pada Kamis 5 September saat TVRI menayangkan Kualifikasi Piala Dunia 2020, kita berada di Top Ten Program TV nasional bersama dengan Polytron Pre Game Show dan Kratingdaeng Half Time Show," ujar Helmy.
Selanjutnya, Helmy menjelaskan honor SKK pegawai TVRI selalu tepat waktu untuk dibayarkan.
"Bahkan kalau disetujui akan ada tunjangan kinerja selama 17 bulan dirapel sejak Oktober 2018 pada Februari nanti. Hal ini membuat perubahan di tubuh TVRI di mana karyawannya bangga bekerja di TVRI," ujar Helmy.
