Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin Usul Perubahan Konstitusi, PM Rusia Pilih Mundur

Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan kabinetnya mengundurkan diri usai Presiden Vladimir Putin mengusulkan perubahan konstitusi yang dapat memperpanjang masa kekuasaannya.
Presiden Rusia Vladimir Putin (ki) dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev berjalan sebelum sebuah pertemuan dengan anggota pemerintahan di Moskow, Rusia, Selasa (26/12/2017). /Sputnik
Presiden Rusia Vladimir Putin (ki) dan Perdana Menteri Dmitry Medvedev berjalan sebelum sebuah pertemuan dengan anggota pemerintahan di Moskow, Rusia, Selasa (26/12/2017). /Sputnik

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dan kabinetnya mengundurkan diri usai Presiden Vladimir Putin mengusulkan perubahan konstitusi yang dapat memperpanjang masa kekuasaannya.

Putin akan mengundurkan diri pada 2024 mendatang ketika masa jabatan keempatnya berakhir. Namun, ada spekulasi bahwa dia bisa mencari peran baru atau mempertahankan kekuasaan di belakang layar.

Dilansir dari BBC, Kamis (16/1/2020), Medvedev mengatakan bahwa pemerintah mengundurkan diri untuk membantu memfasilitasi perubahan.

Sumber-sumber pemerintah Rusia mengatakan kepada BBC bahwa para menteri pun tidak tahu tentang pengunduran diri pemerintah sebelum pengumuman Medvedev.

"Itu benar-benar kejutan," kata seorang sumber.

Dalam pidato kenegaraan tahunannya kepada parlemen, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa akan ada pemungutan suara nasional tentang perubahan yang akan mengalihkan kekuasaan dari kursi kepresidenan ke parlemen.

Reformasi konstitusional termasuk memberikan majelis rendah parlemen, State Duma, kewenangan yang lebih besar untuk pengangkatan perdana menteri dan kabinet. Sejauh ini, Duma menyetujui keputusan tersebut.

Putin juga menyarankan peningkatan peran untuk badan penasihat yang disebut Dewan Negara. Dewan Negara yang saat ini diketuai oleh Putin, terdiri atas kepala daerah federal Rusia.

Perubahan lain yang diusulkan antara lain, membatasi supremasi hukum internasional, mengubah aturan yang membatasi presiden menjadi dua periode berturut-turut, dan memperkuat undang-undang yang melarang calon presiden yang memiliki kewarganegaraan asing atau izin tinggal asing.

Adapun Medvedev membuat pengumuman mengundurkan diri di televisi pemerintah dengan Presiden Putin duduk di sebelahnya.

"Perubahan-perubahan ini, ketika mereka diadopsi akan memperkenalkan perubahan besar tidak hanya untuk seluruh pasal konstitusi, tetapi juga untuk seluruh keseimbangan kekuasaan, kekuatan eksekutif, kekuatan legislatif, kekuatan peradilan, "kata Medvedev tentang usulan Putin.

"Dalam konteks ini, pemerintah dalam bentuk saat ini telah mengundurkan diri," katanya.

Putin berterima kasih kepada Medvedev atas kerja kerasnya selama ini dan menawari Medvedev untuk menjadi wakil kepala Dewan Keamanan Nasional, yang diketuai oleh Putin.

Putin kemudian mencalonkan kepala layanan pajak Mikhail Mishustin untuk menggantikan Medvedev sebagai perdana menteri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper