6.000 Kematian
Sejauh ini, gunung berapi telah menyebabkan setidaknya 6.000 kematian. Menurut Reuters, Gunung Taal telah meletus lebih dari 30 kali dalam lima abad terakhir, dan letusan paling baru pada tahun 1977.
Menurut Dr Renato Solidum, Direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) atau Badan Vulkanologi Filipina, letusan pada tahun 1754 berlangsung selama tujuh bulan.
"Itu bisa terjadi...kami sedang memantau dengan seksama," katanya, seraya menambahkan bahwa letusan Taal lebih berbahaya daripada ledakan gunung berapi terkenal lainnya di Filipina, Gunung Mayon, karena Taal dapat meningkat lebih cepat.
Solidum menjelaskan bahwa tingkat peringatan tetap nol ketika tidak ada aktivitas.
"Kami menaikkan tingkat peringatan Taal menjadi satu pada 28 Maret 2019," katanya, seraya menambahkan bahwa tingkat peringatan Taal naik menjadi dua pada hari Minggu (12/1/2020), sebelum meningkat menjadi empat dalam hitungan jam.