Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPU Klaim Kepercayaan Publik Masih Tinggi Pasca OTT Wahyu Setiawan

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan setelah melihat tren yang ada dari berbagai lembaga survey, tingkat kepercayaan orang kepada KPU masih cukup tinggi.
Ketua KPU Arief Budiman berbicara kepada wartawan usai mendatangi gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/1/2019)./ANTARA-Benardy Ferdiansyah
Ketua KPU Arief Budiman berbicara kepada wartawan usai mendatangi gedung KPK, Jakarta, Rabu (8/1/2019)./ANTARA-Benardy Ferdiansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum mengklaim kepercayaan publik terhadap komisi tersebut tetap tinggi pascapenangkapan Komisioner KPU Wahyu Setiawan akibat dugaan penerimaan suap oleh Komisi Pemilihan Umum.

Ketua KPU Arief Budiman mengatakan setelah melihat tren yang ada dari berbagai lembaga survey, tingkat kepercayaan orang kepada KPU masih cukup tinggi.

“Kalau melihat beberapa survey, tingkat kepercayaan orang kepada KPU cukup tinggi. Bahwa sekarang ada pengaruhnya tidak? ya saya merasa pasti ada pengaruhnya. Tapi jangan menyimpulkan bahwa orang tidak percaya KPU,” katanya di Gedung DPR, Selasa (14/1/2020).

Dia menolak menyebut kepercayaan publik tergerus akibat kasus dugaan penerimaan suap yang dilakukan Caleg PDIP Harun Masiku kepada Wahyu Setiawan.

Menurutnya, setelah operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK kepada Wahyu, masyarakat terus meminta KPU lebih konsisten terhadap aturan yang telah dikeluarkan.

Di sisi lain, Arief menyebut KPU merasa terpukul dan prihatin atas kasus itu. Pihaknya akan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran tidak hanya bagi KPU RI, akan tetapi juga KPU baik di provinsi maupun di kabupaten/kota.

“Makanya saya ingatkan terus mereka agar ini jadi pelajaran berharga, makin waspada makin menjaga integritasnya dan kerja mengikuti peraturan perundangan yang berlaku,” terangnya.

Sebelumnya, Wahyu dicocok oleh KPK setelah diduga menerima sejumlah dana untuk melobi agar Caleg PDIP Harun Masiku masuk ke DPR RI menggantikan anggota dewan yang telah meninggal dunia. Padahal Harun berada di peringkat lima perolehan suara saat Pileg lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper