Bisnis.com, JAKARTA - BNPB mencatat, curah hujan di Indonesia pada tahun 2020 ini menjadi tertinggi dalam 1,5 abad.
Berdasarkan data BNPB, curah hujan di tahun 2020 mencapai 377 mm/hari. Angka ini lebih dari dua kali lipat dari curah hujan tahun 2016 yang mencapai 100-150 mm/hari.
Karena itu, BNPB menyatakan hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab banjir di Jabodetabek adalah curah hujan.
Sejarah Pintu Air Manggarai telah memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banjir besar di Jakarta sudah terjadi bahkan sejak tahun 1600-an. Pintu Air Manggarai adalah saksi bisu bencana banjir Jakarta, sejak dahulu kala.
Pintu air ini adalah pemegang kendali luapan air di Ibukota terdiri dari dua bangunan pintu air, yaitu Pintu Air Ciliwung Lama dan Pintu Air Banjir Kanal Barat (BKB). Pintu ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda, dalam hal ini Departement Waterstaat dari tahun 1920 sampai tahun 1922. Pintu air dibangun dua tahun setelah banjir besar yang melanda Batavia tahun 1918.
Alhasil, dalam banjir-banjir besar berikutnya yang antara lain terjadi tahun 1930, 1942, 1976 hingga 1 Januari 2020, perannya tetap vital.
Berikut sejarah curah hujan sepanjang 1,5 abad lalu, di Indonesia :
* 1866: Curah hujan 185,1 mm/hari
* 1918: Curah hujan 125,2 mm/hari
* 1979: Curah hujan 198 mm/hari
* 1996: Curah hujan 216 mm/hari
* 2002: Curah hujan 168 mm/hari
* 2007: Curah hujan 340 mm/hari
* 2008: Curah hujan 250 mm/hari
* 2013: Curah hujan >100 mm/hari
* 2015: Curah hujan 277 mm/hari
* 2016: Curah hujan 100-150 mm/hari
* 2020: Curah hujan 377 mm/hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
