Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perludem : OTT Komisioner Kontraproduktif dengan Semangat Antikorupsi KPU

Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyesalkan atas terjadinya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) berinisial WS.
Selembar kain hitam yang menutupi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019)./ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso
Selembar kain hitam yang menutupi logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi tersebut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019)./ANTARA FOTO-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyesalkan atas terjadinya Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) berinisial WS.

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni mengatakan terjaringnya WS dalam operasi senyap lembaga antirasuah sangat kontraproduktif dengan semangat antikorupsi yang digadang-gadang KPU.

"Misalnya pernah mencoba membuat terobosan hukum untuk melarang pencalonan mantan napi korupsi di Pemilu 2019," kata Titi dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2020).

Lebih lanjut, Titi menyebutkan, KPU harus lebih ketat lagi untuk mengawasi internalnya. KPU juga harus segera membangun mekanisme hubungan dengan eksternal secara lebih akuntabel dan berintegritas.

"KPU mau tidak mau harus meningkatkan keterbukaan, transparansi, dan akuntabilitas tata kelola institusinya sehingga memungkinkan kontrol publik bisa berjalan optimal," ujarnya.

Titi juga mengatakan ini bukan kali pertama komisioner KPU terjaring OTT oleh KPK.

"Kasus OTT ini bukan yang pertama di KPU. Anggota KPU Mulyana W. Kusumah [penyelenggara Pemilu 2004] adalah anggota KPU yang pertama kena OTT KPK," katanya.

Sebelumnya, Tim Satuan Tugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (8/1/2020).

Komisioner yang ditangkap KPK berinisial WS. Dari daftar anggota KPU periode 2017—2022, anggota KPU yang mirip inisialnya dengan WS merujuk pada nama Wahyu Setiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper