Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk menarik diri secara militer dari Irak.
"Tidak ada keputusan apa pun untuk meninggalkan Irak," kata Menteri Pertahanan AS Mark Esper kepada wartawan menyusul adanya surat soal persiapan penarikan pasukan AS.
Selain itu, tuturnya, belum ada rencana yang dikeluarkan untuk bersiap-siap pergi.
"Tidak ada keputusan yang dibuat untuk meninggalkan Irak. Titik!" katanya kepada wartawan seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (7/1/2020).
Surat itu, yang dikutip oleh kantor-kantor berita dan media AS, dikirim ke militer Irak oleh Brigjen Marinir William H. Seely III, komandan jenderal Satuan Tugas Irak yang merupakan koalisi militer pimpinan AS melawan ISIS.
Seorang jenderal terkemuka AS mengatakan kepada wartawan bahwa surat itu adalah rancangan dokumen dengan kata-kata yang buruk yang dimaksudkan hanya menggarisbawahi peningkatan pergerakan pasukan.
Baca Juga
"Kata-kata yang tidak tepat yang menyiratkan penarikan pasukan, tetapi bukan itu yang dimaksud," ujar Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan.
Dia menekankan tidak ada penarikan pasukan yang direncanakan.
"Ini kesalahan dari McKenzie," kata Milley kepada wartawan, merujuk kepada komandan Komando Sentral AS Jenderal Frank McKenzie.
"Seharusnya tidak dikirim!" kata Milley.
Esper menambahkan AS bersama sekutu dan mitranya masih berkomitmen untuk melawan ISIS di Irak.
Laporan itu muncul sehari setelah parlemen Irak mendesak agar pemerintah mengusir pasukan asing menyusul pembunuhan atas Jenderal Iran Qassem Soleimani oleh pasukan AS di Baghdad, Jumat (3/1/2020).