Bisnis.com, JAKARTA – Hujan yang turun dua hari terakhir sedikit meringankan dampak kebakaran kebakaran hutan yang telah menewaskan 24 orang di seluruh Australia bagian tenggara.
Namun, para pejabat memperingatkan pada Senin (6/1/2019) bahwa kondisi panas dan berangin diperkirakan akan kembali akhir pekan ini.
Hujan lebat turun di sepanjang pantai dari Sydney hingga Melbourne, dengan suhu jauh lebih rendah, mencapai 20-an derajat Celsius, turun dari hampir 40 derajat C di beberapa daerah selama akhir pekan.
"Tidak ada ruang untuk berpuas diri, terutama mengingat lebih dari dari 130 titik kebakaran di seluruh negara bagian," kata Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian, kepada wartawan, Senin (6/1), seperti dikutip Reuters.
Ia mengatakan dua orang hilang di negara bagian New South Wales dan otoritas pemadam masih berusaha menghitung kerusakan akibat kebakaran yang merusak kota-kota kecil di tenggara negara bagian tersebut pekan lalu.
"Pagi ini semua tentang pemulihan, memastikan orang-orang yang terlantar memiliki tempat tinggal sementara yang aman dan memastikan kami memiliki sumber daya untuk membersihkan jalan dan membersihkan puing-puing," kata Berejiklian.
Baca Juga
Pejabat pemadam kebakaran mengatakan bahwa walaupun hujan telah meringankan pekerjaan petugas pemadam kebakaran dan masyarakat, hal itu menimbulkan tantangan bagi upaya mengurangi kebakaran di masa mendatang dan mengendalikan kebakaran yang ada.
Di Teluk Batemans di pantai selatan New South Wales, listrik diperkirakan masih padam selama beberapa hari ke depan. Sementara itu, Australian Broadcasting Corp melaporkan persediaan bahan makanan dan bahan bakar hampir habis di Bermagui.
Ribuan wisatawan dan penduduk setempat telah terdampar di pantai pada puncak musim liburan musim panas, karena mereka berlindung dari kebakaran yang tidak terkendali.
Lebih dari seribu orang dievakuasi oleh dua kapal angkatan laut pada hari Jumat dari kota Mallacoota di negara bagian Victoria, sementara yang lain telah dievakuasi dengan helikopter dari kota-kota yang terisolir akibat putusnya akses darat.
Musim kebakaran dimulai lebih awal dari biasanya tahun ini setelah kekeringan tiga tahun yang telah menyebabkan banyak daerah semak belukar kering dan rentan terhadap kebakaran. Lebih dari 5 juta hektar terbakar selama musim ini.