Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah video tentang kunjungan memalukan Perdana Menteri Australia Scott Morrison ke Cobargo secara luas viral di media sosial.
Perdana menteri tengah berusaha meningkatkan citra publiknya setelah dikritik penanganannya terhadap krisis termasuk mengambil liburan rahasia di Hawaii saat kebakaran hutan berkobar.
Ia banyak mendapat dikritik sejak sebelum Natal karena berlibur ke Hawaii ketika kebakaran hutan melanda negara tersebut.
Pada kunjungan ke lokasi terdampak, Kamis (1/1), seorang warga korban kebakaran hutan Australia enggan bersalaman dengan PM Scott Morrison.
Scott Morrison pun terpaksa mengungsi dengan mobil yang dikemudikan sopirnya saat berkunjung ke kota Cobargo, di New South Wales, tempat seorang ayah dan anak laki-laki meninggal dalam kebakaran hebat pada Malam Tahun Baru.
Dikutip dari Daily Mail, seorang perempuan menolak untuk menjabat tangan Morrison, saat dia berjanji menawarkan lebih banyak dukungan kepada sukarelawan pemadam kebakaran dan lainnya berteriak: “Kamu idiot.”
Dia diteriaki penduduk bahwa dia harus malu pada dirinya sendiri, sementara yang lain memanggilnya “Bajingan” karena meninggalkan negara di tengah bencana kebakaran.
The way #ScottyfromMarketing grabs this woman’s hand for the photo op makes me sick. #dismisstheprimeminister #ausfires #AustraliaBurns #BushfireEmergency #cobargo pic.twitter.com/gKJy2ue7El
— Stephie (@Stephiewashere) January 2, 2020
Dalam salah satu cuplikan video yang dibagikan oleh 9News, seorang warga setempat menolak untuk menjabat tangannya sampai Morrison tersebut menawarkan lebih banyak bantuan kepada sukarelawan pemadam kebakaran.
“Saya hanya menjabat tangan Anda jika Anda memberi lebih banyak dana untuk RFS [Pemadam Kebakaran] kami,” kata seorang perempuan.
Sebaliknya, Morrison mengangkat tangannya dan menjabatnya sendiri sebelum pergi.
“Begitu banyak orang kehilangan rumah,” kata perempuan itu sambil menahan air mata.
Dia dihibur oleh pria lain ketika perdana menteri pergi. “Kami butuh lebih banyak bantuan,” teriaknya.
These are Australians waiting on the beach to flee into the ocean if the fire keeps coming. It's the only 'safe' place they can find. pic.twitter.com/9jG98iBDzo
— Bill McKibben (@billmckibben) January 2, 2020
Perempuan lain dari kota itu, yang membawa kambing kesayangannya saat kunjungan, memberi tahu Morrison bahwa kota kecil itu dilupakan selama krisis.
“Ini tidak adil,” teriaknya. “Kami benar-benar dilupakan di sini. Setiap kali daerah ini terkena banjir atau kebakaran, kami tidak mendapatkan apa-apa.”
“Jika kita tinggal di Sydney atau di Pantai Utara, kita akan dibanjiri dengan sumbangan dan bantuan darurat.”
“Anda tidak akan mendapatkan suara apa pun di sini, sobat. Siapa yang memilih Liberal di sini? Tidak ada,” sahut yang lain.
“Anda mengendalikan dana, dan kami dilupakan,” tambah seorang perempuan.
Gosh this is so awkward. Australian PM Scott Morrison goes to try and shake the hand of a firefighter who does not appear keen. (The PM was abused earlier by angry locals) Filmed by @GregNelsonACS @abcnews #AustraliaBurning #NSWbushfires #SouthCoastFires pic.twitter.com/3zjeJp3jWe
— Sophie McNeill (@Sophiemcneill) January 2, 2020
Penduduk tersebut berduka karena kehilangan peternak sapi perah, Patrick Salway (29 tahun), dan ayahnya Robert (63), yang meninggal setelah mati-matian berusaha menyelamatkan rumah mereka dari kobaran api.
Mayat mereka ditemukan oleh istri Salway, Renee, yang sedang mengandung anak kedua pasangan itu.
Morrison kemudian mengatakan kepada ABC bahwa dia tidak terkejut dengan sambutan kasar penduduk Cobargo.
“Dan, itulah sebabnya saya datang hari ini, untuk berada di sini, untuk melihatnya sendiri, menawarkan kenyamanan apa yang saya bisa.”
“Tapi Anda tidak bisa selalu ada dalam setiap keadaan, saya pikir semua orang mengerti itu,” katanya.