Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Novel Baswedan Menduga 2 Tersangka Pelaku yang Ditangkap Hanya Suruhan

Hal itu terindikasi dari pernyataan salah seorang tersangka yang menyebut Novel sebagai pengkhianat.
Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) menerima karangan bunga dari warga saat menghadiri peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpanya di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Penyidik KPK Novel Baswedan (tengah) menerima karangan bunga dari warga saat menghadiri peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpanya di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA — Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku belum dapat memastikan apakah dua tersangka yang sudah ditangkap atas tuduhan penyiraman air keras terhadap dirinya adalah benar pelaku penyerangan atau bukan.

Dia menduga keduanya hanya orang suruhan, diindikasikan dari pernyataan salah satu tersangka yakni Rahmat Mahulette yang menyebut Novel sebagai pengkhianat. 

“Poin pentingnya adalah ketika dia bilang pengkhianat, perbuatannya dia tidak berdiri sendiri, berarti dia orang suruhan, saya semakin yakin itu,” ujar Novel seperti dilansir Tempo, Minggu (5/1/2020).

Dia juga mengungkapkan pernah melihat dua penyerangnya berada di depan rumahnya sebelum peristiwa penyiraman terjadi pada 11 April 2017 subuh. Salah satu penyerang bahkan sempat berpura-pura sedang senam.

Saat itu, Novel baru saja keluar rumah untuk salat subuh di masjid dekat rumahnya, di kawasan Kelapa Gading.

“Satunya duduk melihat ke arah saya dan satunya lagi seolah-olah sedang senam karena ada seorang ibu-ibu yang lewat di situ,” terangnya. 

Menurut Novel, saat itu, keduanya tidak memakai helm. Salah satu pelaku bertubuh tinggi, berkulit putih, dengan rambut agak panjang, sedangkan satu pelaku lainnya tidak terlalu tinggi dan berkulit gelap. 

Seperti diketahui, usai salat subuh hari itu, kedua orang tersebut menyiram wajah Novel dengan air keras. Akibatnya, mata Novel cedera parah dan dia bahkan sempat mendapat perawatan di Singapura.

Kasus ini sempat terkatung-katung selama 2,5 tahun meski sudah ada beberapa tim yang dibentuk khusus untuk menanganinya, termasuk atas permintaan Presiden Joko Widodo. Pada akhir Desember 2019, kepolisian mengumumkan telah menangkap dua tersangka yang ternyata merupakan anggota Brimob, yakni Ronny Bugis dan Rahmat.

Meski demikian, beberapa pihak menilai penangkapan atas dua tersangka ini bukan akhir dari kasus tersebut karena masih ada kemungkinan aktor lain yang berada di balik Ronny dan Rahmat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper