Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Agraria dan Tata Ruang meminta Kantor Pertanahan di setiap daerah sigap melayani warga yang ingin memperbaiki arsip pertanahan yang rusak akibat banjir.
Permintaan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nadional Surya Tjandra saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Pertanahan Kota Bekasi.
Momentum banjir ini juga dapat mendorong perubahan di tingkat sistem. Perlu dipikirkan bersama sistem mitigasi bencana di kantor pertanahan kabupaten/kota atau kantor wilayah BPN provinsi.
"Terutama dalam menyelamatkan warkah-warkah [alas hak, bukti kepemilikan] dan arsip-arsip pertanahan lainnya," katanya dalam siaran pers tentang kunker ke Kantor Pertanahan Kota Bekasi, Jumat (3/1/2020).
Dia juga mengingatkan potensi konflik dan sengketa pertanahan ke depan karena ketidakpastian kepemilikan lahan setelah warkah tanah masyarakat hilang akibat banjir.
Surya menyampaikan petugas arsip pertanahan sebaiknya tidak hanya diisi oleh orang-orang pintar, tetapi juga bertanggungjawab dan mempunyai integritas sehingga bisa cepat tanggap dalam menangani situasi yang tiba-tiba terjadi.
Kunjungan kerja Wakil Menteri ATR dilakukan ke beberapa daerah. Selain untuk melihat kondisi di Kantor Pertanahan, juga untuk mendengar masukan dan berdiskusi dengan jajaran Kantor Pertanahan dalam melaksanakan tugas negara.
Sementara itu, Kantor Pertanahan Kota Bekasi bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) akan melakukan penyelamatan arsip tanah di Kota Bekasi. Tim yang dibentuk akan terjun langsung ke lapangan.